HIDUPKATOLIK.COM – Pesta SP Maria Mengunjungi Elisabet. Zef 3:14-18 atau Rm 12:9-16b; MT Yes 12:2-3.4-bcd.5-6; Luk 1:39-56
KATA “jiwaku” menyatakan totalitas atau keseluruhan keberadaan diri Maria yang dengan lantang mengakui pelbagai macam karya agung Allah dalam sejarah manusia. Pertama, pengalaman personal. Allah hadir dalam hidup Maria dengan memberikan kepadanya kesempatan istimewa untuk bertindak sebagai rahim bagi Kristus. Elisabeth mengungkapkan posisi Maria ini sebagai pribadi yang terberkati. Maria adalah figur biasa yang dijadikan luar biasa oleh karena kasih dan kebaikan Allah.
Kedua, pengalaman kolektif. Maria tidak hanya mengungkapkan status istimewanya di dalam madah pujiannya tetapi mengekspresikan juga pelbagai pengalaman kolektif campur tangan Tuhan dalam peradaban manusia, secara khusus dalam sejarah bangsa Israel. Dalam hal ini, Maria berbicara sebagai bagian dari umat Allah dan melihat dirinya dalam kerangka sejarah keselamatan. Sikap Maria ini penting dalam proses pendewasaan iman agar seseorang tidak terpasung dalam pengalaman personal semata dan membuka diri untuk melihat kebenaran Allah dalam pengalaman hidup orang lain.
“Kesaksian tidak lagi dilihat sebagai beban melainkan dorongan alami dari orang yang telah merasakan kasih, pengampunan, dan karya Tuhan secara pribadi.”
Pastor Marianus Oktavianus Wega
Licenciat Teologi Kitab Suci Universitas Urbaniana Roma
