HIDUPKATOLIK.COM – Tob 2:10-23; Mzm 112:1-2.7-8.9; Mrk 12:12-17
Minggu akhir dalam kehidupan Yesus ditandai dengan berbagai perjumpaan dan pertentangan, antara lain dengan orang orang-orang Farisi dan kaum Herodian. Kelompok yang pertama sangat menaati hukum Taurat dan anti terhadap penjajah, sedangkan lainnya adalah para pendukung Herodes yang memihak penguasa Romawi. Keduanya menanyakan apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar. Pertanyaan diajukan
bukan karena mereka menghormati atau kagum akan kebijaksanaan-Nya, namun untuk menyalahkan-Nya. Dengan kata lain, mereka berlaku munafik dengan bersembunyi di balik topeng kerendahan hati untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan. Pada kenyataannya, mereka menghendaki Yesus memihak salah satu dan kemudian menjatuhkan-Nya.
Pembicaraan beralih dari pembahasan politik dan sosial kepada pandangan teologis dan antropologis. Yesus mengajarkan jalan Allah, tidak terikat pada pemikiran tentang kekuasaan, namun langsung pada kebenaran dan inti persoalan. Gambar dan tulisan Kaisar tertera pada uang dinar, demikian pula gambar Allah dan nama-Nya tertera dalam diri setiap manusia, sesuai dengan kisah dalam Kitab Kejadian. Dinar adalah milik Kaisar, sementara manusia milik Allah.
Kita seringkali menyembunyikan diri kita dengan topeng ketaatan, sikap baik, atau kesibukan melakukan kegiatan pastoral dan sosial, dimana di balik itu bisa jadi terdapat kesombongan, sikap egois, dan ambisi. Dengan menyadari dan melihat tujuan utama hidup kita, sebagai anak-anak Allah dan Gereja, kita berada di pihak Allah.
Sr. M. Eusebia, P.Karm Dosen STIKAS St. Yohanes Salib Bandol, Kalimantan Barat
