web page hit counter
Jumat, 5 Desember 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Wisma Yayasan Sosial Pelita Kasih: Menyentuh Yang Tak Tersentuh

Rate this post

HIDUPKATOLIK.COM – Lima orang anak berkebutuhan khusus siap menempati wisma yang baru: Wisma St. Vincentius a Paulo Yayasan Sosial Pelita Kasih. Sabtu, 27 September 2025, wisma ini diresmikan dan diberkati oleh Uskup Tanjungkarang Mgr. Vinsensius Setiawan Triatmojo.

Lima anak itu adalah Malika, Winda, Sheren, Veren, dan Ciara. Keluarga mereka tinggal di luar kota Bandar Lampung. Beberapa kali mereka menanyakan pada ibu mereka, Sr. Maria Imakulata ALMA, kapan mereka dapat menempati rumah yang baru.

Pemberkatan gedung oleh Uskup Tanjungkarang Mgr. Vinsensius Setiawan Triatmojo. (HIDUP/Fransiska)

Dalam kurun waktu dua tahun pembangunan wisma ini selesai. Bangunan wisma terdiri dari dua kamar tidur. Satu kamar akan diisi delapan bed tidur. Wisma ini selesai berkat tangan-tangan kasih. Meski sudah selesai dibangun, namun wisma ini belum dilengkapi dengan berbagai fasilitasnya.

Baca Juga:  Penyuluh Katolik Berkolaborasi dengan Komunitas Doa Santa Faustina Melaksankan Pembinaan Iman di Rutan Wirogunan

Ketua Panita Pembangunan Yusuf Tong memanjatkan rasa syukur pada Tuhan atas karya-Nya. Ia berharap, semoga dengan adanya wisma ini, anak-anak dapat menikmati dan merasakan yang namanya keluarga karena keluarga mereka tinggal di luar kota. “Kalau dipikir, saya tidak tahu dari mana asalnya donasi. Tetapi nyatanya, bangunan ini selesai. Itulah hebat dan indahnya Tuhan,” ujarnya.

Senada yang dikatakan oleh Ketua Yayasan Sosial Pelita Kasih Sr. Maria Imaculata ALMA dalam kata sambutannya. Bangunan ini selesai berkat karya Roh Kudus. Wisma ini merupakan wujud nyata dari Arah Dasar VIII Keuskupan Tanjungkarang: Tahun Keadilan Sosial Kemanusiaan. Menyediakan tempat yang nyaman bagi mereka yang berkebutuhan khusus, miskin, dan berkekurangan.

Baca Juga:  Pesan Paus di Rumah Sakit di Lebanon: Kita Tidak Boleh Melupakan Mereka yang Paling Rapuh

Menyentuh yang tak tersentuh

Hari itu Bunda Gereja memperingati St. Vinsensius a Paulo. Dalam khotbahnya Mgr. Vinsensius menjelaskan salah satu ayat dalam bacaan Injil. ‘Anak Manusia akan diserahkan pada anak manusia’. Anak manusia itu Yesus. Dia akan dibunuh dengan cara disalibkan oleh para tua-tua dan ahli taurat

Serah terima kunci (HIDUP/Fransiska)

Apakah saat ini kita bisa ikut menyalibkan Yesus? Kita menyalibkan Yesus, bila kita membiarkan Yesus tidak memiliki arti apa-apa. Tidak berdampak bagi dunia. Artinya, kita membiarkan Yesus hidup hanya di dalam: Gereja, Katolik, liturgi, atau pengajaran-pengajaran iman untuk diri kita sendiri.

Itu semua membuat Yesus mati di tangan kita. Karena tugas kita adalah menjadi garam dan terang dunia, sesuai misi keuskupan kita, menyampaikan kabar gembira kepada segala bangsa.

Baca Juga:  Kongregasi FCh Rayakan 34 Tahun Kemandirian dan Hidup Membiara di Palembang
Sebagian umat dan donatur yang hadir (HIDUP/Fransiska)

Mari kita belajar dari St. Vinsensius yang meluaskan karya Yesus terutama bagi mereka yang berkekurangan, miskin, dan hina. Lewat Wisma Pelita Kasih ini kita menjadi perpanjangan tangan Tuhan: menjangkau bagi yang tak terjangkau, dan menyentuh bagi yang tak tersentuh. Dalam acara ini diadakan pemotongan pita dan tumpeng sebagai ungkapan syukur.

Sr. M. Fransiska, FSGM (Kontributor, Lampung)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles