Tabernakel Kosong: Sekilas Mengenal lebih dalam Liturgi “Kamis Putih”

3361
4/5 - (1 vote)

KETIKA kita masuk gedung gereja, sebelum duduk, umumnya kita orang Katolik berlutut.

Untuk apa? Menghormati dan menyembah Sakramen Maha Kudus, Tubuh Kristus, yang ditakhtakan di dalam Tabernakel. Namun, ketika masuk untuk merayakan Kamis Putih, Anda tak perlu berlutut.

Mengapa Lalu apa yang harus kita lakukan? Cukuplah membungkuk lalu duduk manis jadi tidak perlu berlutut karena Tabernakel adalah tempat Tubuh Tuhan (Roti- Hosti) yang telah di kosongkan dulu sebelum kita mengikuti Liturgi Kamis Putih tiba.

Inilah ciri khas Tradisi Gereja Katolik pada Liturgi Kamis Putih : Tabernakel harus kosong. Tiap Kamis Putih, sebelum Misa dan sesudah, tak ada Sakramen Maha Kudus di dalam tabernakel. Jadi sebelum Misa Kamis Putih  Tabernakel kosong. Pada Kamis Putih, Tabernakel terbuka dan menampakkan isi yang hampa, tiada Tubuh Kristus di sana. Karena itu, tak perlu berlutut. Sebab, berlutut adalah penghormatan dan penyembahan kita pada Sakramen Maha Kudus.

Mengenai Tabernakel kosong ini diatur dalam dokumen Gereja berjudul De Festis Paschalibus Praeparandis et Celebrandis (Perayaan Paskah dan Persiapannya, disingkat PPP) no. 48. Bunyinya: “Sebelum perayaan [Kamis Putih], Tabernakel harus dikosongkan sama sekali.

Mengapa Tabernakel harus di kosongkan? Kamis Putih adalah perayaan mengenangkan penetapan Perjamuan Terakhir TUHAN bersama dengan ke 12murid2 Nya yang di lanjutkan dengan pembasuhan kaki kepada ke 12 murid2 Nya, Pada saat itu Sakramen Ekaristi “belum dibuat”, belum ada, jadi Tubuh Tuhan Yesus  Kristus pun belum ada.

Nah, untuk menampakkan makna ini, maka Tabernakel kosong. Ini hal sepele tapi luarbiasa maknanya.Tabernakel kosong menegaskan makna, bahwa pada saat Kamis Putih itulah Sang Kristus menciptakan Ekaristi pertama kalinya. Ia membuat Ekaristi untuk kita.

D.Y Istimoer Bayu Ajie (Dioses Bandung)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here