Mgr Leopoldo Girelli: Hormati Kebebasan Agama di Vietnam

807
Mgr Girelli saat berkunjung ke Vietnam (Radio Vatikan).
5/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.com – PERWAKILAN Takhta Suci non-residensial untuk Vietnam, Mgr Leopoldo Girelli meminta agar pemerintah Vietnam menghormati kebebasan beragama. “Kehadiran Gereja selalu memberi dampak positif. Gereja bukan masalah bagi negara,” tegas mantan Nunsius Apostolik Indonesia (2006-2011) ini. Hal ini ditegaskan Mgr Girelli saat memimpin Misa dalam rangka 31 tahun Kongres Maria, Minggu, 13/8, di Provinsi Quang Tri, Vietnam tengah.

Di hadapan ribuan umat, Mgr Girelli mengatakan, “Di beberapa provinsi, otoritas sipil cemas dan mengeluh tentang kehadiran Gereja Katolik. Padahal, kehadiran Gereja Katolik mesti dinilai secara positif. Gereja bukan masalah bagi negara ini,” ucapnya disambut tepuk tangan umat, seperti diberitakan Radio Vatikan, (18/8). Ia meminta agar umat senantiasa berdoa, sehingga Allah benar-benar hadir dalam kehidupan. “Kehadiran kita, Gereja Katolik harus memberikan sukacita bagi sesama. Hanya dengan mengikuti Yesus dan tinggal dalam Dia, kita memperoleh sukacita itu,” imbuhnya. Mgr Girelli didampingi Uskup Agung Hue Mgr Joseph Nguyên Chi Linh, Ketua Konferensi Waligereja Vietnam Kardinal Pierre Nguyên Văn Nhon, 13 uskup, dan sekitar 200 imam.

Saat ini, Mgr Girelli bertugas sebagai Nunsius Apostolik untuk Singapura dan Perwakilan Takhta Suci non-residensial untuk Vietnam. Uskup Agung Tituler Capreae ini sekarang tinggal di Singapura.

Kongres Maria ini dihadiri sekitar seratus ribu orang, termasuk orang-orang dari agama lain di Vietnam. Puncak acara digelar bertepatan dengan Hari Raya St Perawan Maria Diangkat ke Surga, 15 Agustus lalu. Selama acara, para peziarah menghadiri Misa, menerima Sakramen Tobat, berdoa Rosario, dan menyaksikan pertunjukan budaya. Tak sedikit umat dari luar Vietnam juga hadir dalam acara ini.

Kongres Maria pertama diadakan pada 1901. Bunda Maria diyakini pernah menampakkan diri di La Vang pada 1798 ketika banyak umat Katolik mengalami penganiayaan. Pada 1961, para uskup di Vietnam menyatakan situs di La Vang sebagai tempat ziarah Maria.

Hubungan Takhta Suci dan Vietnam membaik, meskipun di beberapa daerah masih terjadi ketegangan antara Gereja dengan pemerintah di tingkat lokal. Perdana Menteri Nguyen Tan Dung pernah mengunjungi Vatikan pada 2007. Pada 2009, dibentuk kelompok kerja sama Vatikan-Vietnam untuk merekatkan hubungan diplomatik. Pada 2008, Takhta Suci bisa menunjuk tujuh uskup baru di Vietnam. Para uskup ini juga bisa menahbiskan imam. Pada 2011, Takhta Suci mengutus Mgr Girelli sebagai Perwakilan Apostolik untuk Vietnam. Beberapa kali, Mgr Girelli yang tinggal di Singapura mengunjungi Vietnam. Semua kegiatan ini harus mendapat persetujuan dari pemerintah. Di negeri yang berhaluan komunis ini, terdapat enam juta umat Katolik dari total populasi sebanyak 91 juta jiwa.

Y. Prayogo

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here