[HIDUP/Yohanes Muryadi]
HIDUPKATOLIK.com – Hidup rukun damai dengan semua orang adalah dambaan seluruh umat manusia, juga Pastor Greg Soetomo, SJ, Doktor pengkajian Islam dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidiyatullah Tangerang Selatan, Banten. Untuk mewujudkan cita-citanya itu kelahiran Purwokerto 27 Oktober 1964 ini, selalu mengadakan pendekatan dan dialog dengan tokoh-tokoh agama lain terutama Islam. Agar lebih mengenal Islam, Pastor Greg, begitu panggilan akrab mantan Pemimpin Redaksi Majalah HIDUP dan sekarang tinggal di Filipina untuk mengajar Islamologi kepada para frater dan rohaniwan ini – tak segan-segan melakukan live in di beberapa Pondok Pesantren.
Dan, menanggapi fenomena adanya sekelompok orang yang berupaya menjadikan agama sebagai alat adu domba, Pastor Greg memberi saran hendaknya umat Katolik tetap tenang dan tidak terpancing. “Gereja harus menjadi pembawa damai,” ujarnya. Belajar dari pengalamannya supaya bisa dekat dengan umat beragama lain, Pastor Greg memberi tiga tips. Pertama, hendaknya umat Katolik selalu membuka hati bagi umat agama lain, jangan membentengi diri. Biasakan melakukan dialog kemanusiaan. Jadikan semua orang sebagai saudara. Kedua, jika kita dilukai hendaknya kita tetap sabar, jangan balas dendam. Ketiga, hendaknya kita selalu melakukan kebaikan dalam segala situasi. “Kita jadikan bumi ini sebagai rumah bersama yang nyaman untuk dihuni” pungkas penulis buku Merevitalisasi Pemikiran Sosial Islam ini.
Yohanes Muryadi
HIDUP NO.36 2019, 8 September 2019
