Sekjen PMKRI : Sikap Edy Mulyadi Tidak Menghargai Keberadaan Orang Kalimantan

178
Tri Natalia Urada, Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI)/Dok. Pribadi
5/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.COM – SEDANG viral pendapat dari Edy Mulyadi seorang pegiat media sosial sekaligus eks caleg Partai PKS terkait pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur lewat sebuah konferensi Pers yang menyatakan bahwa “Kalimantan Tempat Jin Buang Anak”.

Menanggapi itu, Tri Natalia Urada, Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI) menyayangkan sikap Edy Mulyadi yang seolah-olah tidak menghargai keberadaan orang Kalimantan dan sekaligus menghina orang Kalimantan sebagai bagian dari NKRI.

“Sebagai anak Kalimantan yang dididik dengan nilai-nilai budaya dan nasionalisme tentu saya tersinggung dengan ucapan Edy Mulyadi menyebut Kalimantan sebagai tempat Jin buang anak. Pernyataan dia sama sekali tidak menghargai keberadaan orang Kalimantan sebagai sesama anak bangsa. Kita semua sama dalam kedudukannya dimata hukum dan konstitusi, dan Kalimantan adalah Indonesia” kata Tri sapaannya

“Pernyataan Edy sangat kasar dan provokatif. Kalo tidak setuju terhadap rencana pemindahan ibu kota ke Kalimantan, energi Edy sebaiknya dipakai untuk advokasi melalui jalur-jalur konstitusional. Jangan justru mengeluarkan pernyataan yang menyakiti sesama anak bangsa dalam hal ini orang kalimantan,” tegas mahasiswa Pascasarjana Univ Binus Jakarta ini.

“Pemindahan IKN ke Kalimantan adalah keputusan negara maka jangan kemudian digeser kepada isu” yang kontraproduktif. Apalagi melontarkan statement yang menghina orang lain. Sumbangsih kalimantan terhadap kemajuan negara ini sangatlah besar. Saudara Edy mesti paham itu. Kalimantan bukan tempat Jin buang anak, Kalimantan tempat batubara,emas,minyak dan hasil bumi lain yang telah menghidupi masyarakat Indonesia diseluruh pelosok negeri ini.

“Saya minta agar penegak hukum memproses orang seperti Edy Mulyadi ini, mesti diungkap sebenar-benarnya siapa aktor intelektual yang ingin memprovokasi masyarakat Kalimantan.”

Laporan: PP PMKRI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here