Misa dan Pelepasan Balon Awali dan Tandai Pembukaan Pertemuan Raya dan Konferensi VII KBK

237
Pelepasan balon
5/5 - (1 vote)

HIDUPKALIK.COM – Pembukaan pelaksanaan Pertemuan Raya dan Konferensi VII Kaum Bapak Katolik Keuskupan Manado (KBK KM) diawali misa dan ditandai pelepan balon ke udara, di Stadion Sarundayang Kawangkoan, Minahasa, Jumat (15/7/2022).

Misa dipimpin Uskup Manado Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC di dampingi bebarapa imam, di antaranya Sekretaris Keuskupan Manado Pastor John Montolalu Pr dan Penasehat Rohani Pastor Yangko Alo Pr serta Frater Diakon Deddy Pati Pr.

Belasan ribu KBK utusan Paroki dan Kevikepan se-keuskupan Manado (meliputi Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo dan Sulawesi Tengah) serta sejumlah undangan. Sejumlah ibu-ibu dan anak-anak dari KBK utusan paroki terlihat hadir.

Usai Misa, acara  dilanjutkan dengan seremoni acara pembukaan yang antara lain diiisi laporan Panitia Pelaksana Theodorus Lumi (Ketua), dan sambutan-sambutan dari Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo yang disampaikan Kapolda Sulut Irjen Pol. Mulyatno dan Gubernur Sulut Olly Dondokambey.

Selain itu, penyerahan cenderamata oleh Mgr. Rolly didampingi Ketua Umum Caretaker Badan Pengurus KBK KM Edwin Kindangen dan Ketua Panitia Pelaksana Theodorus Lumi kepada Gubernur, Kapolda dan Bupati Minahasa Royke Roring disaksikan Bupati Talaud Elly E. Lasut, Wakil Wali Kota Tomohon Wenny Lumentut dan Wakil Walikota Bitung Henky Honandar.

Setelah itu, pelepasan balon ke udara oleh Uskup, Gubernur dan Kapolda sebagai tanda dimulainya seluruh rangkaian kegiatan Pertemuan Raya dan Konferensi VII KBK KM yang diselenggarakan di Paroki St. Joseph Kawangkoan, Jumat-Minggu (15-17/7/2022).

Mgr. Rolly, dalam khotbahnya menyampaikan pesan kepada pengurus dan anggota Kaum Bapak Katolik Keuskupan Manado yang saat ini berjumlah 75 Paroki.

Intinya,  KBK harus memiliki karakter yang melayani. “Jika kita akan menjadi pemimpin maka di dalam diri harus punya sifat dan karakter melayani. Ini harus menjadi sifat utama setiap KBK Keuskupan Manado,” ujar Mgr. Rolly.

Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo dalam sambutannya yang dibacakan Kapolda Sulut Irjen Pol Mulyatno mengapreasi pelaksanaan kedua kegiatan besar (Pertemuan Raya dan Konferensi KBK KM) tersebut

“Ini menjadi momentum luar biasa, karena sudah tiga tahun tidak berkumpul akibat pandemi. Kita berkumpul dan bersuka cita,” sebut  Kapolri.

Kapolri berharap, umat beragama dapat hidup dalam perbedaan, tapi diikat dengan ideologi Pancasila. Untuk itu penting agar mengembangkan moderasi beragama.

“Melalui momentum yang penuh dengan ucapan syukur ini, saya mengajak kepada segenap KBK KM dan kepada kita semua, marilah kita terus meningkatkan kualitas kita sambil terus bergandengan tangan memberikan kontribusi yang positif sesuai dengan profesi, tugas dan tanggung jawab masing-masing demi keamanan daerah kita,” sebut Kapolri.

Kapolri percaya, apa yang telah ditunjukkan KBK, di mana mampu menjaga keharmonisan dalam keluarga, dapat pula diwujudnyatakan dalam segenap kehidupan bermasyarakat secara luas.

Gubernur Sulut Olly Dondokambey dalam sambutnya memberikan pesan menarik bagi bapak-bapak yang tergabung dalam organisasi Kaum Bapak Katolik. “Kalau boleh, mulai jam 6 sore kase mati HP sampai jam 9 malam,” ujar Gibernur.

Mengapa ponsel harus dimatikan pada jam tersebut ?  Gubernur memberi jawaban yakni agar bapak-bapak Katolik bisa punya waktu untuk bercerita dengan anak dan istri.

Pelaksanaan Pertemuan Raya diisi dengan sejumlah kegiatan seperti penanaman pohon, donor darah dan lomba-lomba kesenian dan olahraga sedang Konferensidiisi sejumlah agenda di antaranya seminar dan pemilihan Ketua Umum Badan Pengurus KBK KM.

Seminar menampilkan pembicara yakni Kapolda Sulut dan Ketua Vox Point Indonesia Handoyo. Pembukaan Konferensi, sebelum seminar (yang diadakan di Pa Dior, Pinabetengan), dilakukan Uskup Manado.

Lexie Kalesaran (Manado)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here