HIDUPKATOLIK.COM – Tiga bante atau bhiksu, hadir di aula Kolumbarium Oasis Lestari Jatake. Mereka adalah Bante Dhammakaro Mahathera, Bante Cataseno, dan Bante Attasilani Mettikasenani. Dengan beberapa romo dan perwakilan umat Buddha Kota Tangerang, tiga bante ini melaksanakan upacara Pattidana, yang ditujukan untuk memulialan jiwa-jiwa dari para mendiang.
Upacara Pattidana ini diselanggarakan berkaitan dengan perayaan Cit Gwee. Ditujukan untuk mendoakan dan menghormati arwah para mendiang. Baik dari kalangan keluarga, maupun para mendiang yang meninggal sebagai korban kejahatan, bencana alam, aborsi, perang dan sebagainya.
Upacara Pattidana ini diadakan oleh Oasis Lestari bekerjasama dengan Yayasan Magabudhi Provinsi Banten. Upacara berlangsung di aula Kolumbarium Oasis Lestari, Jl Gatot Subroto Km 7-8 Jatake, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang, Provinsi Banten. Upacara disiarkan langsung secara live streaming di channel Youtube Oasis dan HIDUP TV.
Dalam sambutan, Direktur Utama PT Danita Oasis Lestari Bernadeta Ania Desliana menjelaskan, upacara Pattidana ini ditujukan untuk bersama-sama menghaturkan puja kepada Sang Buddha, dan mendoakan para mendiang, yang selama ini dilayani di rumah duka, krematorium, dan kolumbarium Oasis Lestari. “Kita mendoakan sanak saudara kita dan semua mendiang yang terlupakan agar mendapat kedamaian abadi yang membahagiakan di alam sana” tutur Ania Desliana.
Kegiatan ini, tambah Ania Desliana, sesuai dengan visi dan misi Oasis Lestari: mempersiapkan, memantaskan, dan menghantar semua jiwa yang berpulang menghadap Sang Pencipta, sesuai dengan iman dan keyakinan masing-masing. “Di Oasis semua agama dilayani dan difasilitasi,” tambahnya.
Upacara Pattidana dimulai pukul 09.00 hingga berakhir pukul 11.00 WIB. Dimulai dengan sambutan oleh Ketua Pengurus Cabang Magabudhi Kota Tangerang. Dilanjutkan penyalaan lilin dan dupa di altar Buddha oleh Ketua PD Magabudhi Banten, dan perwakilan manajemen Oasis Lestari.
Berikutnya dilakukan Namakhara Patha, pembacaan Tirokudda Sutta, Pancasila Aradhana, dan pembacaan Paritta, Suta,serta Gatha oleh Bhikku Sangha.
Dalam acara ini juga dilakukan meditasi, permohonan Dhammadesana dan ceramah dhamma oleh bhiku Sangha. Sebagai penutup, para bante memercikkan air paritta ke semua kotak abu di Kolumbarium Oasis Lestari.
Upacara Pattidana inj baru pertama diadakan di Oasis Lestari. Upacara berlangsung khitmat dan disambut penuh antusias oleh umat Buddha. Puluhan keluarga meminta doa dengan menghubungi panitia. Nama-nama mendiang ditulis di secarik kertas dan dipajang di depan altar. Demikian pula para mendiang yang tidak dikenal karena menjadi korban perang, bencana alam, aborsj, dll.
Laporan Anton Sumarjana