Suami Tidak Percaya Diri

312
5/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.COM – PASTOR Ignas yang baik, saya merasa kurang percaya diri dengan penampilan fisik. Istri saya seorang yang cantik, berkulit putih, dan berasal dari keturunan Tionghoa. Sementara saya adalah orang pribumi asli, ada keturunan Papua, dengan kulit hitam dan rambut keriting. Pastor, sebenarnya dari keluarga pihak istri tidak mempersoalkan perbedaan kami, justru mereka bahagia. Tapi persoalannya datang dari diri saya sendiri yang selalu kurang percaya diri kalau kumpul bersama keluarga istri. Saya lebih memilih tidak ikut kumpul-kumpul dengan macam alasan. Pastor, bagaimana cara agar saya percaya diri?

Xaver Choba
Jakarta
Saudara Xaver Choba yang baik, terima kasih atas keterbukaan dan pertanyaan yang disampaikan. Tuhan menganugerahkan Anda seorang istri yang yang cantik, berkulit putih dan berasal dari keturunan Tionghoa. Istri dan keluarga besar istri menerima kehadiran Anda dalam keluarga dan tidak mempersoalkan perbedaan yang ada. Jadi sebenarnya dari pihak istri dan keluarganya, sama sekali tidak ada persoalan. Persoalan justru datang dari diri Anda yang minder dan kurang percaya diri sampai-sampai selalu menghindar. Berikut beberapa tanggapan saya.

Pertama, tampilan fisik bukanlah hal yang utama dalam hidup. Watak yang baik, cinta yang tulus dan mendalam, semangat berkorban, tenggang-rasa, menerima dan menghargai orang lain sebagai pribadi dan berbagai kualitas personal merupakan hal-hal pokok yang perlu mendapat perhatian dalam kehidupan terlebih dalam perkawinan. Istri dan tentu saja juga keluarganya mencintai pribadi Anda seluruhnya, bukan hanya mencintai tubuh fisik Anda dan tampilannya. Jadi, berusahalah untuk mengendalikan rasa kurang percaya diri Anda.

Kedua, setiap pribadi manusia adalah istimewa sebagai gambar dan rupa Allah. Xaver adalah orang yang istimewa tidak hanya bagi Tuhan tetapi juga istimewa bagi pasangan dan juga keluarganya. Tentu saja kemantapan hati istri menjadikan Xaver sebagai suami dan penerimaan keluarganya terhadap Xaver disebabkan oleh karena keistimewaan yang ada dalam diri Xaver. Tidak ada alasan sebenarnya bagi Anda untuk tidak percaya diri berkumpul bersama keluarga isteri. Menghindar dan mencari-cari alasan hanya akan menciptakan kesan kurang baik mengenai Xaver di mata keluarga. Jika Anda membiarkan rasa minder dan kurang percaya diri mengendalikan kehidupan Anda, bukan tidak mungkin sang istri lambat laun akan memiliki kesan yang negatif tentang Anda.

Ketiga, perkawinan adalah tempat dan kesempatan untuk bertumbuh sebagai pribadi terutama bertumbuh dalam semangat kasih yang tulus. Perbedaaan budaya dalam perkawinan bisa menjadi kesempatan untuk belajar dan memaknai setiap hal. Menikah dengan perempuan yang berbeda budaya mendorong seseorang untuk belajar mengenai banyak hal seperti bahasa, sistem nilai, cara hidup, cara berpikir, cara berkomunikasi, peran gender, dan terutama belajar mengenai pluralisme dan toleransi dalam praksis hidup sehari-hari dalam keluarga. Bagi Xaver, hal itu berarti, bahwa saat untuk berkumpul bersama keluarga istri menjadi kesempatan istimewa untuk belajar memahami secara lebih baik mengenai budaya isteri dan keluarganya.

Keempat, cinta dalam perkawinan berarti membangun ikatan batin antar pribadi dan mengemban tanggungjawab baru bagi kehidupan orang lain. Keputusan yang tulus dan teguh untuk menikahi seseorang berarti siap untuk bertanggungjawab atas hidup orang itu serta berani menunjukkannya di hadapan orang lain. Cinta dalam perkawinan merupakan kesanggupan untuk mengatasi penghalang terkuat termasuk mengatasi rasa tidak percaya diri yang disebabkan oleh penampilan fisik, perbedaan budaya dan warna kulit. Xaver telah membuat keputusan yang tulus dan teguh dengan menikahi istri yang cantik, berkulit putih, dan memiliki tampilan fisik yang berbeda dengan Anda. Yakin dan percaya saja. Ketulusan dan keteguhan cinta Anda kepada istri hendaknya Anda tunjukkan dengan menunjukkan kebersamaan Anda di hadapan orang lain termasuk keluarga. Pada saatnya, Xaver akan menemukan secara rohani, bahwa cinta yang Tuhan tanamkan dalam diri Xaver dan istri sungguh indah dan agung menembus-merembes batas-batas perbedaan yang ada.

Romo Ignas Tari, MSD-Ketua Komisi Keluarga Keuskupan Banjarmasin/Dok. Pribadi

Silakan kirim pertanyaan Anda ke : [email protected] atau WhatsApp 0812.9295.5952. Kami menjamin kerahasiaan identitas Anda.

MAJALAH HIDUP, Edisi 01, Tahun ke-76, 2022

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here