Uskup Tanjungkarang Ikut Membabat Ilalang untuk Membersihkan Lahan “Asilo Hermelink”

350
Uskup Tanjungkarang, Mgr. Vinsensius Setiawan Triatmojo (kiri) ikut membabat ilalang di Asilo Hermelink. (Foto: Sr. M. Fransiska, FSGM)
5/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.COM – Keuskupan Tanjungkarang Lampung memiliki aset tanah dan bangunan yang oleh alm. Mgr. Andreas Henrisoesanta SCJ diberi nama  ‘ASILO HERMELINK’. Letaknya di Jl. Z.A. Pagar Alam Gedung Meneng Rajabasa. Luas tanah sekitar 2,5 hektar lebih.

Romo Bernard Silaban Silaban (kiri) bersana dua orang Stasi Suka Bandung menyiapkan alat potong kayu. (Foto: Sr. M. Fransiska, FSGM)

Tanah milik Keuskupan Tanjungkarang ini diharapkan dapat menjadi ajang berkumpulnya Orang Muda Katolik dan mahasiswa. Berkumpul, berdiskusi, mengembangkan bakat, talenta, kerohanian dan mental.

Beberapa tahun yang lalu ASILO HERMELINK ini pernah dijadikan tempat kost mahasiswa. Selain itu, tempat berkumpulnya Pemuda Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI). Ketika pandemi merebak, para mahasiswa itu pulang ke rumahnya masing-masing. ASILO menjadi sepi. Kosong. Seiring waktu di arena ASILO yang luas itu, rumput ilalang semakin liar tumbuh.

Gotong royong

Jumat pagi, 23 Juni 2023, Uskup Tanjungkarang Mgr. Vinsensius Setiawan Triatmojo bersama Ekonom Keuskupan, Romo Wolfram Safari, Pastor Paroki Yohanes Rasul, Romo Petrus Supomo, Romo Bernard Silaban dan 25 orang umat Stasi Suka Bandung bekerja gotong-royong. Mereka membersihkan dan membabat ilalang. Ada juga yang membawa alat potong kayu.

Umat Stasi Suka Bandung bergotong-royong membersihkan Asilo Hermelink. (Foto: Sr. M. Fransiska, FSGM)

Dari pagi hingga sore mereka bekerja dengan giat dan penuh semangat. Tak peduli keringat mengalir deras di wajah-wajah mereka. Kaos mereka basah kuyub. Meski hari itu mentari bersahabat. Tak begitu menyengat. Namun, angin tak banyak bertiup.

Kerja gotong royong seperti ini, bukanlah yang pertama. Ini proyek besar. Jadi, harus dikerjakan secara bertahap. Sedikit demi sedikit kompleks ASILO menjadi ‘melek’. Lapang. Ini cara bertahap merawat lokasi ASILO. Kalau sudah siap pakai dan cantik, akan digunakan untuk berbagai macam kegiatan kerohanian seperti: kemping, outbound, seminar dll.  Seluruh kegiatan di tempat ASILO Hermelink ini harus seizin Pastor Paroki Kedaton.

Sr. M. Fransiska, FSGM (Lampung)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here