Suara Tuhan Meneguhkan

177
Rate this post
“Saya menyadari ada kekuatan Tuhan dalam kehidupan saya. Tuhan selalu menolong saya. Dia perintahkan saya untuk melayani”. (Yohanes Handojo Budhisedjati).

Kehadiran Tuhan Yesus sesuatu yang dirindukan. Dalam bentuk apa pun itu. Karena Dia adalah sumber sukacita bagi umatnya. Ia Guru yang menghidupi. Karena itu, bagi yang percaya, kehadiran-Nya adalah berkat untuk mengutus umatnya berlaga di medan bakti kehidupan.

Pergulatan Yohanes Handojo Budhisedjati menjadi salah satu kisah menarik yang perlu dibagikan kepada sesama umat Allah. Sehingga kisah ini menjadi api semangat dalam mengemban tugas dan karya perutusan di tengah tata dunia ini.

Handojo, begitu Yohanes Handojo Budhisedjati disapa mengisahkan cerita menarik saat mengikuti kebangktian. Tepatnya di Jakarta pada 1998. Ia merasakan kehadiran Tuhan Yesus melalui suara yang berbisik halus di telinganya.

Dalam hatinya ia menyebut itu suara Tuhan. Suara itu mengingatkan Handojo agar menjadi pribadi yang kuat. Menjadi orang yang siap mengabdi dan berbakti kepada Gereja dan Bangsa Indonesia.

“Saya sangat kaget, dan terkesan dengan suara yang tak pernah saya alami sebelumnya. Itu sesuatu yang nyata. Tidak bisa saya gambarkan, bagaimana suara “emas” itu menggetarkan saya,” Handojo mengisahkan.

Di sanalah Handojo merasakan ada getaran dalam dirinya. Pada saat itu dirinya terjatuh saat didoakan. Ia mengalami “resting in the spirit”. Ia melihat cahaya. Badanya terasa panas walaupun ia berada dalam ruangan yang ber-AC. Ia meyebut ada semacam suara yang mengatakan “Yesus mencintaimu, layani Aku.”

Handojo yang berada di tengah-tengah umat lainnya merasakan keajaiban Tuhan. Ia sangat bersukacita, hingga tak bisa menahan air matanya jatuh. “Saya sampai menangis,” ungkapnya.

Handojo menceritakan, peristiwa itu merupakan sesuatu yang langka. Dirinya tak pernah lagi merasakan peristiwa seperti itu.
Pergumulan itu kemudian menjadi refleksi bagi pria kelahiran Semarang, 6 Maret 1956 ini.

Handojo pun menyadari betapa Tuhan mencintainya. Karena ia percaya setiap upaya yang dilakukan sangat mulia di mata Tuhan. Pada momentum sukacita itu, ia berupaya menepati janjinya kepada Tuhan Yesus.

Ia berkomitmen pada dirinya agar berbakti kepada Tuhan dengan cara melayani. Baik kepada Gereja maupun kepada Bangsa Indonesia. Pelayanan itu yang sudah dan sedang dilakukan alumni Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada itu.

Bagi Handojo, peristiwa itu merupakan sejarah hidup yang tak pernah dilupakan. Dirinya menyebut kejadian itu adalah buah dari kecintaannya kepada agama Katolik. Ia sangat mencintai Katolik. Apalagi, di saat usianya masih kecil, ia sudah diajarkan orang tuanya untuk mencintai Katolik 100% dan Indonesia 100%. Hal itulah yang membuat suami Vincentia Nomeria ini menjadi awam katolik yang benar-benar melayani.

Handojo pun mensyukuri peristiwa langkah itu. Ia sungguh-sungguh menjalankan sesuai hati nurani. Kini, Handojo menjadi pribadi yang menghabiskan waktunya untuk pelayanan, baik untuk Gereja Katolik maupun untuk bangsa Indonesia.

Suka Berorganisasi

Salah satu pelayanan yang dilakukan Handojo Budhisejati yakni di dunia organisasi. Ia menyebut, organisasi merupakan medan baik untuk melayani Tuhan. Sebab, kata dia, di organisasi, dirinya tak hanya mengorganisir tapi juga bagaimana membantu dan melayani. Karya dan pelayanannya di organisasi merupakan wujud nyata kecintaannya kepada Kristus.

Handojo mengenal dunia organisasi sejak sekolah. Di Kampus ia aktif bersama beberapa temannya, seperti pengacara kondang Otto Hasibuan. Dari sanalah DNA-aktivis melekat dalam dirinya hingga aktif sampai saat ini.

Saat ini Handojo Budhisedjati merupakan Ketua Umum Ormas Katolik Vox Point Indonesia. Salah satu Ormas yang fokus pada pelayanan dan kaderisasi di bidang sosial politik dan kebangsaan.

Ia menghabiskan waktunya untuk Vox Point Indonesia. Ia bekerja agar banyak awam Katolik termasuk orang muda Katolik yang siap menjadi pelayan di pemerintahan. Baik sebagai eksekutif, legislatif maupun di berbagai lembaga negara, di pusat maupun di daerah. (Ervan Tou)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini