Gelar Diskusi Kebangsaan, PMKRI Pertegas Komitmen Kebhinekaan Indonesia

182
Rate this post

HIDUPKATOLIK.COM – Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Jakarta Pusat menggelar diskusi bertajuk “Peran Mahasiswa Katolik dalam Menjaga Kebhinekaan Indonesia” di Gedung Margasiswa, Jakarta Pusat (11/8).

Diskusi ini merupakan rangkaian kegiatan dalam menyambut Hari Kemerdekaan RI ke-78 dan penerimaan anggota baru yang berlangsung dari tanggal 11-13 Augustus 2023.

“Ini merupakan bagian dari pendidikan politik kepada generasi muda agar jernih melihat dan menyikapi fenomena politik jelang Pilpres 2024 mendatang,” ujar Ketua Presidium DPC PMKRI Cabang Jakarta Pusat Maria Christi Ine Lipa Dori.

Diskusi ini menghadirkan Ketua Komisi Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan (HAAK) Keuskupan Agung Jakarta Romo Antonius Suyadi, politisi muda Katolik Abraham Sridjaja, dan aktivis Katolik Arianto Zany Namang.

Dalam pemaparannya Romo Antonius Suyadi mengatakan bahwa perbedaan di dalam hidup bersama adalah sebuah keniscayaan dan karena itu harus diterima sebagai kekayaaan bangsa.

Sebagai orang Katolik, setiap kader PMKRI mesti menyadari kenyataan tersebut. Setiap individu, menurut Romo Suyadi, mesti mengambil peran di dalam hidup bersama itu.

“Harapan Gereja Katolik adalah mahasiswa Katolik tidak mudah menghakimi, memiliki iman yang tangguh, memanfaatkan media sosial sebagai sarana untuk menyebarkan kebaikan bagi yang lain, dan jadilah orang muda yang selalu berjuang dan mengambil peluang-peluang untuk masa depan,” tandas Romo Suyadi.

Sementara itu, Abraham Sridjaja mengatakan bahwa orang muda dan mahasiswa Katolik tidak sekedar menjadi penjaga kebhinekaan tetapi kita harus  selalu memperjuangkan kebhinekaan di Indonesia.

“Hal ini sudah saya lakukan sejak 2016, terutama dalam Pilgub DKI Jakarta dan masih bertahan sampai sekarang,” ujar Abraham.

Ia berpesan agar mahasiswa Katolik berani mengambil peran di dalam kehidupan berbangsa.

“Kesempatan sebagai orang muda harus dimanfaatkan sebaik mungkin, berorganisasi sebanyak mungkin, bergaul dengan sebanyak mungkin orang sembari membangun jejaring persahabatan lintas kampus, lintas organisasi, dan lintas agama,” ujar Abraham.

Sementara Arianto Zany Namang mengingatkan agar kader-kader PMKRI senantiasa menyadari nafas kaderisasi dan gerakan sejarah setujuan dengan spirit Gereja Katolik.

“Apa yang diperjuangkan oleh Gereja Katolik itu juga yang mesti menjadi roh perjuangan mahasiswa Katolik, dan inti dari perjuangan itu adalah tentang memuliakan martabat manusia sebagaimana termaktub di dalam visi-misi PMKRI,” ujar Namang.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here