Pesta Nama Gereja Santa Monika Ke-28: Umat Perlu Memiliki Keyakinan Diri dan Keteguhan Iman

899
Pemotongan tumpeng HUT Ke-28.
5/5 - (4 votes)

HIDUPKATOLIK.COM – Dibanding lima tahun lalu, saat penulis pindah paroki, kondisi Gereja Santa Monika, Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan kini telah berubah sangat cantik. Gereja yang telah berusia 28 tahun ini, beberapa tahun lalu memang telah direnovasi, terutama bagian interior. Kini gereja telah ber-AC. Tidak tampak lagi struktur pipa baja yang dulu sangat menonjol di langit-langit gereja. Pintu-pintu sekeliling gereja dibuat dari pipa baja, sehingga angin bebas masuk dan keluar, kini telah berganti pintu kaca. Altar pun sudah total berubah, sangat menawan hati siapa pun yang memandang dan berdoa.

Tiga pastor, yakni Pastor Rafael Maria Haryo Adipramono, OSC (Pastor Kepala Paroki Serpong), Romo Yohanes Haris Andjaja, OSC, dan Romo Yohanes Hary Poernomo Noll, OSC pada Misa perayaan HUT Ke-28 Paroki.

Minggu, 27 Agustus 2023, pada Misa pukul 08.30 Paroki Serpong mengadakan Pesta Nama Santa Monika. Misa meriah ini dipersembahkan secara konselebran oleh tiga pastor paroki, yakni Pastor Rafael Maria Haryo Adipramono, OSC (Pastor Kepala Paroki Serpong), Romo Yohanes Haris Andjaja, OSC, dan Romo Yohanes Hary Poernomo Noll, OSC yang menjadi konselebran utama.

Beberapa menit sebelum Misa, tampil beberapa anak usia sekitar 3-6 tahun di bawah altar, mereka menari dengan kompak dan indah. Sungguh menggemaskan. Anak-anak ini berhasil mengiring umat memasuki awal kemeriahan dan sukacita.

Suasana meriah berlanjut dengan kor yang melibatkan banyak umat, ada lebih dari 50 orang. Mereka duduk di baris depan sisi kanan, mengenakan pakaian daerah dan batik. Mereka menyanyi dengan kompak dan memilih lagu-lagu bernada riang.

 

Anggota koor

Misa ini menjadi lebih istimewa karena kehadiran UBK (umat berkebutuhan khusus). Di kursi baris depan berkumpul komunitas tuli. Ada juga anak-anak berkebutuhan khusus  yang bernaung di bawah komunitas Kharis. Mereka yang berasal dari berbagai paroki, sengaja datang ke Gereja St. Monika karena ingin memeriahkan Pesta Nama ini. Untuk membantu komunitas tuli juga dihadirkan tiga orang Juru Bahasa Isyarat yang bergantian tugas.

Tidak sekadar hadir. Sebagian dari mereka ikut dilibatkan. Seorang tuna netra bernama Aziz tampil sebagai Lektor untuk bacaan kedua, suaranya mantap dengan intonasi yang jelas. Luar biasa. Momen lain, saat penerimaan komuni kudus berlangsung, tampil sekelompok anak berkebutuhan khusus berjumlah sembilan orang menyanyikan beberapa lagu rohani. Suara mereka sungguh bagus dan menggetarkan hati.

Aziz yang tuna netra sebagai kektor

Pastor Hary Noll dalam homili berpesan, agar umat memiliki keyakinan diri dan keteguhan iman, sehingga kita bisa berbangga menjadi murid Kristus. Satu hal yang pasti, Roh Kudus selalu menyertai kita. Dengan demikian kesaksian iman kita dapat memberi inspirasi bagi orang lain dan membawa jiwa-jiwa kembali kepada Kristus. Seperti halnya Santa Monika, dengan keyakinan diri dan keteguhan hati, bukan dengan kata-kata, namun dengan doa tak henti. Maka suami dan anaknya Agustinus akhirnya kembali kepada iman akan Kristus. Bahkan Agustinus pun kemudian menjadi orang kudus dan diakui sebagai Pujangga Gereja.

Pastor Adi, selaku Pastor Kepala Paroki, sebelum berkat penutup, menyampaikan terima kasih kepada seluruh umat dan para perintis paroki, atas kebersamaan selama 28 tahun yang telah melahirkan empat paroki. Saat ini pun pertumbuhan jumlah umat sangat luar biasa, sehingga dalam waktu dekat paroki akan kembali dimekarkan. Gereja baru sedang diupayakan.

Tarian Merak 

Selesai Misa, acara dilanjutkan dengan pesta umat yang berpusat di panggung yang dibangun di area parkir Sekolah St Ursula. Area parkir ini terletak persis di sebelah gereja, sehingga dalam waktu relatif singkat, area ini segera dipenuhi umat. Di kiri dan kanan panggung, terdapat meja-meja di mana wilayah-wilayah dilibatkan menyiapkan snack dan makanan berat. Semua makanan ini gratis. Juga ada meja yang menjual beberapa produk hasil karya anak-anak Kharis. Suasana sangat ramai, saling senyum dan menyapa. Celotehan terdengar riuh, semua sukacita.

Ketiga pastor didampingi dia karateka dari anak-anak Kharis.

Saat saya tiba di depan panggung, sedang disajikan sebuah tarian Merak yang dibawakan dengan sangat baik oleh anak-anak SD Stella Maris. Mereka bergerak gemulai dan indah. Selesai tarian pembuka ini, ketiga pastor dan semua anggota DPH diundang naik panggung. Acara resmi dibuka dengan doa oleh Pastor Hary Noll dan dilanjut potong tumpeng sebagai ujud syukur dan sukacita. Acara selanjutnya adalah hiburan, ada yang bernyanyi, ada bank OMK, juga acara pengumuman pemenang lomba-lomba yang sebelumnya telah berlangsung dalam rangka Pesta Nama ini.

Penampilan anak berkebutuhan khusus

Satu acara yang menarik sekaligus mengharukan adalah tampilnya lima anak berkebutuhan khusus memperagakan gerakan karate. Ya, karate, olah raga beladiri dari Jepang. Mereka berlima rupanya telah rutin berlatih bersama. Lalu pada pagi itu, mereka diajak untuk berani tampil. Walau gerakan mereka belum sempurna, namun telah menunjukkan semangat pantang menyerah. Sama seperti teladan St. Monika yang tak pernah menyerah dalam berdoa bagi suami dan anaknya. Tuhan memberkati anak-anak ini dan kita semua, sebagaimana Tuhan memberkati St Monika.

Selamat Pesta Nama kepada Gereja St. Monika, Paroki Serpong!

Fidensius Gunawan (Kontributor, Tangerang Selatan)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here