Kontingen PESPARANI DIY Resmi Dikukuhkan dan Siap Berangkat ke DKI Jakarta: Berjuang Memberikan yang Terbaik bagi DIY

216
Kontingen DIY bersama para selebran berfoto setelah misa pengukuhan. (HIDUP/Veronika Naning)
Rate this post

HIDUPKATOLIK.COM – Semarak suasana menyambut gelaran acara besar PESPARANI Nasional III tampaknya mulai merebak ke berbagai daerah, termasuk Yogyakarta. Persiapan kontingen Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diawali dengan proses audisi, latihan, dan akhirnya mereka dikukuhkan dalam perayaan ekaristi bersama umat. Pengukuhan dan pengutusan kontingen PESPARANI Nasional III DIY ini telah dilangsungkan di gereja Santo Fransiskus Xaverius Kidul Loji Yogyakarta, Minggu, 1/10/2023.

Kongtingen DIY menyatakan komitmen bersama membela nama DIY. (HIDUP/Veronika Naning)

Perayaan ekaristi dilaksanakan secara konselebrasi dipimpin oleh Romo Andrianus Maradiyo (Vikep Kevikepan Yogyakarta Timur), Romo AR Yudono Suwondo (Vikep Kevikepan Yogyakarta Barat), dan Romo Oktavianus Eka Novi Setyanta (vikaris parokial di Kidul Loji). Kontingen PESPARANI DIY dalam kesempatan itu mengambil peran dengan bertugas sebagai petugas liturgi, antara lain kor, pemazmur, dan lektor.

Dalam homilinya, Romo Wondo menyampaikan beberapa hal soal kerendahan hati untuk mawas diri. Pertama, umat khususnya kontingen diajak melihat, “Siapakah saya di hadapan Allah”. Ia mengatakan bahwa meski Yehezkiel memuji orang yang bersalah, namun ia mau mawas diri berbalik untuk menjadi baik. Sikap ini amat terpuji karena menunjukkan sikap mawas diri dan mau rendah hati. Kita pun diajak untuk bersiap mengubah hidup, bertobat, dan mau bersikap rendah hati. Yesus mendapatkan banyak hal dengan sikap rendah hati, dan itu bukan aib. Kita berusaha menjadi baik dan meninggalkan segala kejelekan.

Romo Andrianus Maradiyo, Vikep Kevikepan Yogyakarta Timur (HIDUP/Veronika Naning)

Kedua, ketika kita berani mengakui pertobatan dalam hidup kita akan sampai pada kerendahan hati. Dengan saling menghargai dan menghormati satu sama lain itu terasa sangat membahagiakan. Kita perlu mewujudkan sikap saling menghargai dalam keluarga sebagai pribadi yang dicintai Tuhan. Karena itu, baik jika kontingen PESPARANI Nasional III berangkat ke Jakarta tetapi tidak berebut posisi. Sebaliknya, mereka hadir sebagai kontingen yang diajak bekerja sama, saling menopang, saling menghargai sehingga suasana tampak erat dan kompak sehingga menjadi penghargaan tersendiri.

Keberangkatan ke Jakarta yang didasari dengan sikap rendah hati akan memberi suasana sukacita, ayem, sehingga upaya yang dilakukan optimal. Apabila buah perjuangan menghasilkan kejuaraan itu adalah bonusnya. Kontingen PESPARANI DIY mewakili 176 ribu umat Katolik di DIY dari dua kevikepan kembar. Vikep mengharapkan, seluruh peserta harus menjaga kondisi karena cuaca dan kesehatan sehingga bisa menjalankan tugas dengan baik. Dalam kesempatan ini DIY akan mengikuti delapan mata lomba yaitu Mazmur (anak, remaja, OMK, dewasa), Bertutur Kitab Suci, Cerdas Cermat Rohani (anak, remaja), dan PSDC (Paduan Suara Dewasa Campuran). Saat ini, masih ada waktu guna mematangkan persiapan untuk berlomba di tingkat nasional di Jakarta. Semangat untuk tampil dan menjadi yang terbaik memang mengobarkan kontingen. Mereka menyiapkan diri secara baik dan optimal sehingga hasilnya kelak pun terbaik.

Ketiga, wajah masyarakat DIY juga harus dibawa dan dijaga. Kontingen (peserta lomba, pelatih, dan official) merupakan utusan DIY dan masyarakat DIY sehingga perlu berjuang memberikan yang terbaik bagi DIY. Namun, yang penting adalah attitudenya. Kemampuan peserta sudah terbukti lewat audisi. Selama ini DIY terkenal sebagai pribadi yang ramah. DIY dikenal istimewa, maka harus menunjukkan dengan membangun solidaritas, sehati sepikir jangan ada yang ingin menonjolkan dirinya.

Vikep mengajak mengingat Paulus yang memberikan nasihat untuk sehati sepikir sebagai duta atau utusan umat Katolik. Hal ini jangan membebani tetapi hendaknya diterima dengan penuh sukacita dan kegembiraan. Kita berangkat dengan sehat, proses yang dipersiapkan tidak akan mengkhianati hasil.

Setelah pengukuhan kontingen dengan pengucapan janji, kontingen sempat diajak ramah tamah di aula paroki. Romo Dio, sempat memberikan pesan, “Talenta yang telah Tuhan berikan kepada peserta merupakan hadiah Tuhan dan jangan dipendam. Tuhan ingin ada kelipatan talenta yang bisa dikembangkan. Dengan talenta yang telah Tuhan anugerahkan kepada kontingen DIY diharapkan talenta itu berkembang. Semuanya akan berusaha maka yang penting berjuang untuk membawa nama harum DIY.”

Veronika Naning (Kontributor, Yogyakarta)

1 COMMENT

  1. Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X mengutarakan hal demikian, saat menerima audiensi Ketua Umum Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik (LP3K) DIY Jarot Budi Harjo beserta rombongan di Gedhong Pare Anom, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta pada Senin (17/10). Turut mendampingi Sri Paduka dalam audiensi tersebut, Kepala Biro Bina Mental Spiritual Setda DIY, Djarot Margiantoro.info lebih lanjut bisa kunjungin di website kami https://ninercaphell.com/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here