Dengan Tema “Let Your Light Shine”, Para Remaja dari Tiga Paroki di Keuskupan Sintang Diajak Mengekspresikan Sifat Misionaris dalam Lingkup Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat

199
Peserta Rekoleksi dan Para Pendamping saat acara telah usai. (Dok: Tim KKI Sintang)
Rate this post

HIDUPKATOLIK.COM – Pagi Minggu (28/1/2024), hujan sempat menguyur Kota Sintang menjelang pukul 07.00 WIB. Cuaca yang mendung tak menyurutkan antusias para remaja dan pendamping menuju titik kumpul di Gedung Balai Kenyalang. Mereka dengan sabar menunggu teman-teman yang lain dan berangkat bersama menuju Keling Kumang Agrowisata tempat Rekoleksi Bina Iman Remaja Katolik (BIRKA) dan Teens School of Mission (T-SOM) berlangsung.

Sebanyak delapan puluh remaja mengikuti rekoleksi ini. Mereka berusia 10-15 tahun dan berasal dari dua kabupaten, Sintang dan Melawi. Mereka perwakilan remaja dari Paroki Katedral Sintang, Paroki Maria Ratu Semesta Alam (MRSA) Sungai Durian dan Paroki Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga Nanga Pinoh.

Menurut Gabriel Serani, salah satu pembina, tema Let Your Light Shine pada rekoleksi ini merupakan lanjutan tema pembinaan tahun sebelumnya. “Di tahun 2023, dengan tema Akulah Bintang Misioner kita mau mengajak peserta mengenal dan menyadari hakekat misionaris dalam diri mereka. Tahun 2024, dengan tema Let Your Light Shine, kita mau mengajak para remaja untuk mengekspresikan atau memancarkan sifat misionaris tersebut dalam lingkup keluarga, sekolah, gereja dan masyarakat,” ungkapnya.

Suasana saat Misa yang dipimpin oleh Pastor Patris Piki selaku Direktur Diosesan Karya Kepausan Indonesia Keuskupan Sintang (Dirdios KKI KESI).

Rangkaian rekoleksi dimulai dengan misa yang dipimpin oleh Pastor Patris Piki selaku Direktur Diosesan Karya Kepausan Indonesia Keuskupan Sintang (Dirdios KKI KESI). Selanjutnya, para peserta diberikan edukasi mengenai literasi keuangan untuk membantu remaja mengelola keuangan sejak dini. Terdapat empat cara mengelola keuangan dan mereka diminta memilih cara terbaik dengan menyisihkan 10% dari uang jajan untuk ditabung. Ketika mereka mampu menerapkan hal tersebut, mereka dapat memerangi kebiasaan konsumtif yang membelanjakan uang tanpa pertimbangan matang.

Selain itu, ada pula sesi talkshow yang menghadirkan tiga pendamping dan satu anggota T-SOM Nasional Angkatan III. Mereka berbagi mengenai tugas sebagai Pastor, Bruder, Pekerja dan Pelajar serta bagaimana mengaplikasikan terang dalam kehidupan sehari-hari. Pada sesi terakhir, para remaja diminta membuat refleksi dan membagikannya kepada seorang peserta yang lain.

Talkshow menghadirkan tiga pendamping dan satu anggota T-SOM Nasional Angkatan III. 

Bagi Septia Rachel Feby, peserta sekaligus narasumber talkshow, tema rekoleksi mengingatkan ia dan teman-teman remaja untuk selalu menjaga cahaya ditengah kesibukan sebagai pelajar dan remaja. “Agar cahaya tetap bersinar, kami harus tetap aktif melakukan pelayanan sebagai tanda ucapan terima kasih atas kebaikan Tuhan dan menerapkan semangat 2D2K yakni Doa, Derma, Kurban, dan Kesaksian,” tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Pastor Patris Piki mengungkapkan rekoleksi ini sebagai usaha pendamping untuk memberikan motivasi pada para remaja di awal tahun 2024. “Kita tahu mereka generasi yang memerlukan panutan. Mereka belum memilih dan menentukan sendiri mengenai masa depan mereka. Maka, penting sekali bagi kita menuntun mereka dalam perilaku sehari-hari. Mereka adalah para misionaris-misionaris kehidupan, pewarta sukacita injil kepada semua orang dan sudah menjadi tanggungjawab kita untuk mengingatkan mereka secara terus menerus, agar terang mereka terus bersinar,” jelasnya.

Sesi literasi keuangan

Rekoleksi ditutup dengan kegiatan tukar kado bersama dan menikmati sejenak keindahan alam dan permandangan Bukit Kelam yang menjadi ikon Kabupaten Sintang.

Angela Januarti, Kontributor, Tim KKI Keuskupan Sintang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here