Pastor Jacques Chapuis, OMI (1940-2024): Berpadunya Kedisiplinan dan Kelembutan

87
Rate this post

HIDUPKATOLIK.COM – UMAT Keuskupan Sintang merasa kehilangan pasca berpulangnya Pastor Jacques Chapuis, OMI pada hari Minggu, 4/2/2024 di Sintang, Kalimantan Barat. Kabar duka ini membuat seluruh umat mengalami duka mendalam. Pastor Jacques Chapuis, OMI atau yang biasa disapa Pastor Yak lahir di Correnze, Perancis pada tanggal 12 Agustus 1940.

Selama menjalankan tugas panggilan dan pelayanannya, Pastor Yak dikenal sebagai pribadi yang sederhana, jujur, disiplin dalam administrasi paroki dan keuangan. Ia juga sangat senang dengan umat hingga kepedalaman dan stasi-stasi terpencil.

Saat Misa Requiem di Katedral Sintang, Kalimantan Barat.

Ia memiliki semangat berkobar-kobar dalam pelayanan, pantang menyerah, ulet serta juga gigih dalam setiap pelayanannya. Ia sangat mencintai umatnya terutama yang berkesusahan dan orang kecil. Ia memiliki cinta yang besar akan tugas pelayanan dan perutusannya.

Hingga akhir hidupnya, ia masih aktif dan setia melayani sebagai pastor rekan di Paroki Santo Petrus dan Andreas Sepauk, Keuskupan Sintang bersama Pastor Robertus Heru, OMI dan Pastor Carolus Adi Nugroho, OMI.

Ia juga sangat dekat dengan OMK khususnya OMK Paroki Santo Petrus dan Andreas Sepauk. Ia selalu mendukung kegiatan OMK dan berusaha hadir untuk memberikan semangat langsung kepada OMK. Ia bertugas di Paroki Sepauk sejak Desember 2001.

Pada hari Jumat, 9/2/2024 pukul 10.00 WIB, Uskup Sintang, Mgr. Samuel Oton Sidin, OFMCap bersama para imam Se-Keuskupan Sintang, biarawan-biarawati, umat Keukuspan Sintang dan keluarga besar Pastor Yak mengadakan Misa Requem untuk mendoakan Pastor Yak di Katedral Kristus Raja Sintang.

Dalam khotbahnya, Mgr. Samuel mengatakan bahwa berpulangnya Pastor Yak menjadi tanda perjuangan yang utuh sampai mati. “Marilah kita juga menjadi umat Allah yang berjuang bagi kemuliaan Tuhan dengan sepenuh hati dan sampai mati. Tidak setengah mati setianya dalam perjuangan dan militansinya. Ini pesan untuk para imam, biarawan-biarawati dan kita umat Allah,” ujarnya.

Turut hadir dalam Misa, Provinsial OMI, Pastor Tarsisius Eko Saktio, OMI beserta beberapa imam OMI lainnya. Dalam sambutannya Pastor Eko menyampaikan bahwa Pastor Yak merupakan pastor yang disiplin selama menjalani tugas pastoralnya. Salah satunya tampak pada saat menyusun jadwal turne yang telah dipersiapkan sebulan sebelumnya dan selanjutnya akan dikoordinasikan dengan baik dengan umat sembari mengirim undangan sehingga persiapan menjadi matang.

“Dari Beliau kita belajar banyak soal kedislipinan. Pastor Yak juga merupakan sosok imam yang tegas.  Ia akan mengatakan ya jika memang ya, tidak jika tidak,” ujarnya.

Menurut Pastor Eko, kepedulian Pastor Yak juga sangat nyata. Jika ada umat yang sakit, ia selalu berupaya membantu. Apabila ada yang meninggal ia akan sangat merasa kehilangan. Kelembutan hatinya selalu diupayakan untuk menguatkan dan mendorong umat untuk bisa mengalami sukacita hidup.

Uskup Sintang, Mgr. Samuel Oton Sidin, OFMCap, para imam dan satu keluarga alm di depan peti jenazah Pastor Jacques Chapuis, OMI di Katedral Kristus Raja Sitang, Jumat 9/2/2024

Pastor Eko mengemukakan, catatan keuangan Pastor Yak tersusun dengan sangat baik. “Kemarin saya sempat membuka kamarnya, ia masih menyusun keuangan dengan rapi data keuangan yang ditinggalkannya pergi kepada Bapa. Ia mengajarkan kita untuk lebih bertanggung jawab atas semua kepentingan bersama dengan baik. Hidup kita suatu ketika akan berakhir. Benih gandum mau menghasilkan buah berlimpah harus mati. Walau ia sudah wafat, namun semangatnya selalu hidup dan bersemayam dalam hati kita semua, “tambah Pastor Eko.

Jenazah Pastor Yak disemayamkan di Pemakaman Yayasan Tiang Sandung Jerora Satu Sintang. Selamat Jalan, Pastor Yak!

Vincessius (Sanggau)

Majalah HIDUP, Edisi No.09, Tahun Ke-78, Minggu, 3 Maret 2024

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here