Uskup Sintang, Mgr. Samuel Oton Sidin, OFMCap: Pendidikan Harus Menjadi Tempat yang Nyaman dan Mengubah

152
Uskup Sintang, Mgr. Samuel Oton Sidin, OFMCap (tengah) pada pembukaan acara pembinaan para guru di Gedung Balai Kenyalang Sintang, Kalimantan Barat, 28-30 April 2024.
4/5 - (2 votes)

HIDUPKATOLIK.COM – “PENDIDIKAN harus membentuk kemanusiaan yang utuh dan menyeluruh, rohaninya, jasmaninya, spiritualitasnya, hatinya, bahkan badannya. Kita berupaya meningkatkan mutu pendidikan itu sedemikian, dengan melihat mencoba mencari kemungkinan-kemungkinan pembaharuan bidang pendidikan,” ungkapnya saat membuka acara pembinaan untuk para guru di Gedung Balai Kenyalang Sintang, Kalimantan Barat, 28-30 April 2024. Acara digelar oleh Majelis Pendidikan Katolik (MPK) dan Komisi Pendidikan (Komdik) Keuskupan Sintang.

“Anak didik terbentuk bukan hanya secara intelektual tetapi juga emosional dan merasakan bahwa pendidikan itu sesuatu yang menggembirakan, meyukakan hatinya, membuatnya bergairah, bergerak maju dari hari ke hari, bukan malah sebaliknya membuat anak-anak stuck-tidak mau bergerak, tetapi membuat mereka senang, bahagia, boleh mengenyam pendidikan di sekolah kita,” tuturnya.

Sebagian peserta acara pembinaan para guru di Gedung Balai Kenyalang Sintang, Kalimantan Barat, 28-30 April 2024.

Ada 123 peserta yang terdiri dari kepala sekolah dan guru dari berbagai Sekolah Katolik yang ada di wilayah Keuskupan Sintang hadir dalam acara ini. Tema yang diusung ialah “Berjalan Bersama Sang Guru dan Bangkit Bergerak”. Fasilitator acara ini Pastor T.B. Gandhi Hartono SJ, Sekretaris Komisi Pendidikan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).

Situasi Pendidikan Semakin Sulit

Ketua Komisi Pendidikan/Ketua Yayasan Badan SUKMA Keuskupan Sintang, Pastor Leonardus Miau, mengungkapkan latar belakang dari acara ini.

“Latar belakang kegiatan ini ialah melihat bahwa situasi pendidikan saat ini dan  ke depan semakin sulit. Oleh karena itu membutuhkan keseriusan dalam mendidik anak-anak bangsa ini. Dengan berbagai macam sistem pendidikan dengan segala perubahannya seperti kurikulum, membutuhkan  tenaga pendidik yang sungguh-sungguh mampu menjadi pendidik yang baik. Tentu saja pendidik yang baik tidak cukup hanya memiliki kompetensi intelektual  ilmu kemampuan yang cukup, tetapi lebih daripada itu kemampuan untuk melihat empati, hati, mendidik dengan hati. Murid tidak lagi ketakutan, terancam melalui apa yang para guru sampaikan. Murid harus merasa gembira untuk datang ke sekolah.”

Guru Kompeten

Hadir Dinas Pendidikan Kabupaten Sintang, Daud. Ia pendidikan mengapresiasi kegiatan ini. Ia mengharapkan agar para guru berkompeten untuk menjadi teladan yang baik di sekolah. “Kompetensi tidak hanya mengajar saja. Tetapi mendidik dari proses sampai outcome peserta didik. Guru semestinya menjadi role model bagi anak-anak di sekolah,” ungkapnya.

Pastor Gandhi Hartono dalam sesi-sesi acara memberi fokus kepada guru-guru untuk belajar menjadikan sekolah sebagai tempat yang nyaman dan merasakan nuansa kekeluargaan.

Mendukung tema yang diusung panitia, ia memberi arahan dalam membangun disposisi batin, mengenal diri pendidik, spiritualitas seorang guru, pedagogi pembelajaran, desain kurikulum merdeka belaja, cura personalis, inovasi pembelajaran dan komitmen perubahan. Tema-tema ini disampaikan kepada para guru sebagai animasi untuk dapat dipraktikkan di sekolah masing-masing.

 Laporan Deodatus Kolek (Sintang)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here