Gita Smater Choir Mengharumkan Nama Bangsa Lewat Lagu Daerah

291
Gita Smater Choir (Dok. Pribadi)
5/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.COM – Suara merdu 38 remaja yang tergabung dalam Gita Smater Choir (GSC) menghipnotis ratusan pengunjung yang memadati Teater Jakarta Taman Ismail Marzuki di Cikini, Jakarta Pusat, akhir pekan lalu ketika mereka menampilkan sejumlah lagu daerah dalam sebuah konser bertajuk “Suara Anak Flobamorata.”

Di hadapan para pengunjung, termasuk Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah Michael Rolandi, dan Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Iwan Henry Wardhana serta seorang tokoh masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Fransiscus Go, paduan suara dari SMA Katolik Frateran (Smater) Maumere tersebut juga melantunkan “Mars Jakarta” dengan dipandu oleh seorang dirigen pada Sabtu (11/11/2023).

Konser tersebut mendapat dukungan dari Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, Sayur Kendal, GMT Institute, Millway Community, dan beberapa pihak lainnya.

“Saya bersyukur memiliki anak-anak NTT yang punya kesungguhan dan bakat mengenalkan GSC ke nusantara, bahkan dunia. Baru saja GSC mendapatkan medali emas di perlombaan paduan suara bertaraf internasional ‘Malaysian Choral Eisteddfod (MCE)’ di Kuala Lumpur,” ujar Blasius Moa, dirigen sekaligus ketua tim.

Menurut Moa, partisipasi GSC dalam perlombaan yang digelar pada 2-5 November 2023 tersebut mendapat dukungan dari mantan Gubernur NTT Victor Laiskodat dan Go. Dalam perlombaan ini, GSC meraih dua medali emas.

Penjabat Gubernur DKI Jakarta (mengenakan kaos abu-abu lengan panjang) menghadiri Konser “Suara Anak Flobamorata.” (Dok. Pribadi)

“Penampilan anak-anak GSC luar biasa dan sangat berkualitas. (Mereka) mengharumkan nama NTT ke tingkat nasional dan internasional. Beta sangat kagum. Mereka semua hebat,” ungkap Go.

Ia berharap GSC mampu menjadi lokomotif bagi orang muda NTT sehingga mereka kelak dapat mempersembahkan beragam prestasi di semua bidang.    

“Mereka yang akan mengisi Indonesia Emas 2045, yang sudah pasti menanti mereka,” tegasnya.

Ia mengakui bahwa seni dan budaya serta pariwisata NTT telah dikenal luas di kalangan masyarakat Indonesia, bahkan komunitas internasional. 

“Bangga dan terharu, karena sebagai putra daerah, saya melihat banyak sekali potensi bak mutiara terpendam yang berasal dari NTT. Ya contohnya Gita Smater Choir ini. Nah, kalau tidak kita yang dukung agar mereka berkembang dan sukses, lalu mau siapa lagi? Sudah saatnya anak usia SMA bakat dan potensinya tersalurkan secara positif,” ungkapnya, seraya berjanji akan memberi dukungan.

Sementara itu, Kepala Sekolah Smater Maumere, Frater Florentinus Minarta Nua, mengatakan GSC adalah salah satu kegiatan ekstrakurikuler unggulan. 

“Konser di Jakarta sangat luar biasa karena beberapa tokoh NTT dan alumni Smater Maumere di sana sangat mendukung. Saya terharu atas dukungan yang luar biasa ini,” ujarnya.

Terus Berlatih

Musisi senior asal NTT, Boy Carvalho Calemens, mendorong GSC agar terus berlatih meskipun telah memenangkan medali emas di Malaysia. 

“Tekun berlatih. Cari ornamen-ornamen unik di bunyi-bunyi alat tradisional NTT dalam resonansi suara sehingga menjadi choir yang punya kekhasan NTT. Ke depan, tantangan dan saingan semakin beragam. Aransemennya dibuat lebih rumit lagi, jadi menambah nilai bagi pecinta paduan suara,” tuturnya.

Bagi Juventus Prima Yoris Kago, ketua panitia konser dan alumnus Smater Maumere, prestasi yang ditorehkan oleh GSC menunjukkan bahwa Smater Maumere merupakan sekolah unggulan dalam membentuk karakter dan prestasi siswa. 

“Besar harapan kami, ke depan sekolah-sekolah perlu mendapat apresiasi lebih dari semua pihak yang ada di NTT, karena mereka bukan hanya membawa nama sekolah tapi juga daerah,” katanya.         

Proses Seleksi

Moa menceritakan bahwa para remaja tersebut mengikuti proses seleksi yang ketat.

“Proses seleksi masuk GSC sistemnya seperti Ospek, seleksi per orang dari per suara. Ada diklat dan outbound untuk tahu mentalnya seberapa, bisa tidak nyanyi di atas panggung. Kualitas fisik juga diuji, jadi kami semi-ekstrem sedikit seleksinya. Nantinya apakah lolos menjadi anggota inti atau tidak,” imbuhnya.

 

Katharina Reny Lestari

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here