web page hit counter
Sabtu, 15 Februari 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Terobosan Historis Paus Fransiskus

Rate this post

HIDUPKATOLIK.COM – HARI-HARI ini umat Katolik di seluruh dunia terus memberikan perhatian kepada Paus Fransiskus. Pasalnya, minggu lalu, Rabu (15/1) dikabarkan ia sempat terjatuh di Wisma Santa Marta sehingga tangan kanannya agak memar dan perlu perawatan. Dalam foto Paus yang beredar luas, tangan kanan Paus tampak perlu ditopang dengan kain yang diikatkan ke lehernya. Namun demikian, Pastor Markus Solo Kewuta, SVD yang bertugas di salah satu dikasteri di Vatikan, memastikan bahwa kesehatan Paus tidak terganggu. Lebih dari itu, pada hari Kamis, 16/1, Paus Fransikus telah melakukan aktivitas seperti biasa. Ia menerima sejumlah tamu dari pelbagai kalangan.

Kita berdoa semoga kesehatan Paus yang pada 3-6 September 2024 lalu mengadakan kunjungan apostolik dan kenegaraan ke Indonesia. Sebelum peristiwa Paus terjatuh, kelahiran Argentina ini melakukan sebuah terobosan besar dalam sejarah Gereja Katolk. Ia mengangkat seorang perempuan menjadi Prefek (Kepala/Ketua) Dikasteri (Departemen) setingkat menteri dalam pemerintahan Negara Kota Vatikan. Perempuan itu seorang biarawati dari Kongregasi Misionaris Consolata (MC), nama lengkap Suster Simona Brambila, MC. Ia memiliki rekam jejak yang mentereng. Tidak ujuk-ujuk ia didapuk di level pejabat tinggi Vatikan itu. Ia telah meniti karier dari level bawah hingga akhirnya ia ditetapkan Paus menjadi salah satu tangan kanannya di Vatikan. Nantinya, Suster Brambilla akan memiliki kardinal/uskup sebagai bawahannya untuk menggerakkan roda dikasteri yang dipimpinnya, Dikasteri untuk Lembaga Hidup Bakti dan Serikat Hidup Kerasulan. Jabatan resminya sebagai Prefek (Ketua/Kepala).

Baca Juga:  Keuskupan Tanjungkarang Terpilih sebagai Salah Satu Percontohan Program Paroki Tangguh Bencana

Keputusan Paus Fransiskus ini di satu sisi memang mengagetkan. Tapi di sisi lain, melihat terobosan-terobosan yang sudah ia lakukan sejak menggantikan Paus Benediktus tahun 2013, hal ini tidak terlalu mengajudkan kita lagi. Sebelum pengangkatan Suster Brambilla Paus telah mengangkat sejumlah perempuan dan awam menduduki posisi-posisi penting di Vatikan. Namun, pengangkatan suster yang pernah menjadi Superior Jenderal Kongregasi MC ini memperlihatkan konsistensi Paus Fransiskus untuk merangkul setiap pribadi dalam kepemimpinan pontifikalnya. Baginya, martabat pria dan perempuan adalah sama di mata Allah. Struktur patriarkal yang selama ini mendominasi Gerja perlu ditinjau ulang. Sekali lagi, bagi Paus, kaum perempuan pun perlu mendapat tempat dalam posisi-posisi strategis sebagai pengabil keputusan. Struktur suborniasi laki-laki atas perempuan harus diperbarui ke struktur keseimbangan laki-laki dan perempuan.

Baca Juga:  Romo Mangun Berjuang demi Manusia dan Bangsa, Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

Keputusan historis Paus Fransiskus ini kiranya menjadi referensi atau acuan bagi Gereja di level lokal (konferensi para waligeraja/keuskupan). Bagaimana menerjemahkan contoh yang diberikan Paus diterapkan di struktur keskupan dan paroki. Bahkan hingga kepemimpinan di stasi/kring/lingkungan. Tentu, ini sebuah tantangan. Sudah 21 abad Gereja dalam kepemimpinan yang paternalistik-patriarkal. Maka, tantangan ke depan, bagaimana membuat struktur kepemimpinan dalam Gereja menjadi sebuah struktur yang menempatkan kesetaraan atau keseimbangan laki-laki dan perempuan. Paus Fransiskus sudah memulai langkah perdana.

Sumber: Majalah HIDUP, Edisi No. 04, Tahun Ke-79, Minggu, 26 Januari 2025

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles