HIDUPKATOLIK.COM – Dengan prosesi khidmat masuknya 133 kardinal ke Kapel Sistina dan pengambilan sumpah mereka, konklaf secara resmi dimulai pada Rabu (7/5) sore waktu Roma. Sesuai hukum Gereja, hanya kardinal yang berusia di bawah 80 tahun yang berhak memilih pemimpin baru dari 1,4 miliar umat Katolik. Setiap kardinal secara individu bersumpah untuk menjaga kerahasiaan mutlak. Pada pukul 17.43 terdengar seruan “extra omnes” (semua keluar!). Semua yang tidak memiliki hak suara meninggalkan Kapel Sistina, menyisakan para kardinal di dalam.

Putaran pemungutan suara pertama rencananya dilakukan pada malam hari. Hasilnya diumumkan sekitar pukul 19.00 melalui cerobong asap di kapel: asap putih menandakan terpilihnya Paus baru, sedangkan asap hitam berarti pemilihan akan dilanjutkan pada hari Kamis (8/5). Setelah itu, pemungutan suara dilakukan dua kali di pagi dan dua kali di sore hari. Ribuan orang menyaksikan upacara ini, termasuk nyanyian Litani Para Kudus, melalui layar besar dari Lapangan Santo Petrus.
Kardinal Parolin Memimpin Pemilihan Paus
Pada Rabu pagi, Kardinal Dekan Giovanni Battista Re dalam misa di Basilika Santo Petrus mempersiapkan para kardinal menghadapi tugas berat mereka. Dalam kotbahnya, pria berusia 91 tahun itu menekankan bahwa seluruh Gereja harus berdoa memohon bimbingan Roh Kudus agar terpilih pemimpin yang tepat di masa yang penuh tantangan baik secara gerejawi maupun sosial. Karena faktor usia, Re harus mendelegasikan kepemimpinan konklaf kepada Pietro Parolin (70), yang menjabat sebagai kardinal uskup paling senior.

Kapel yang terkenal di seluruh dunia dengan lukisan fresco “Pengadilan Terakhir” karya Michelangelo itu telah dipersiapkan selama dua minggu. Lantai pelindung dipasang, kursi dan meja disusun, dan setiap kardinal memiliki tempat duduk masing-masing yang ditandai dengan nama.
Bene Xavier (Wina, Austria)