web page hit counter
Sabtu, 6 Desember 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Kongregasi SCMM Provinsi Indonesia Merayakan Yubileum 140 Tahun Berkarya di Indonesia

5/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.COM – Sabtu, 12 Juli 2025 menjadi  hari yang penuh syukur dan bahagia bagi Kongregasi Suster-Suster Cinta Kasih dari Maria Bunda yang Berbelaskasih (SCMM) Provinsi Indonesia.  Kebahagiaan itu tak lain karena mereka telah berkarya selama 140 tahun di Indonesia untuk pelayanan bidang pendidikan, kesehatan, sosial, dan pastoral.

Para Suster SCMM Provinsi Indonesia berfoto bersama Uskup Agung Medan, Mgr. Kornelius Sipayung, OFM Cap (belakang, memegang tongkat) dan para imam konselebran.

Puncak perayaan Yubileum ini dipusatkan di Provinsialat SCMM, Jalan Gereja Zaitun 12, Dusun IV, Desa Tanjung Gusta, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang.  Iringan drum  band SMA Katolik Sibolga menandai dimulainya perarakan menuju Gereja Katolik Stasi St. Yakobus Rasul Sukadono, Deli Serdang.

Perayaan  diawali dengan Misa syukur yang dipimpin oleh Uskup Keuskupan Agung Medan, Mgr. Kornelius Sipayung, OFM Cap. Ia didampingi Pastor Adrianus Sembiring, OFM Cap (Kanselarius), Pastor Joseph Lesta S. Pandia, OFM Conv (Vikaris Pro Religius & Ketua Kerawam), Pastor Hilarius Kemit, OFM Cap (Pastor Paroki St. Padre Pio Helvetia Medan) dan Pastor Kartolo Malau, O.Carm (Ketua FKTHB) beserta 10 imam lainnya.

Para Novis SCMM menampilkan drama musikal.

Perayaan mengusung tema “SCMM, Peziarah Belaskasih, Bermisi Bersama Membangun Harapan untuk Memulihkan Keretakan”. Dihadiri sekitar 400 orang. Terdiri dari para imam, ruder, suster, frater dari berbagai ordo/kongreasi, dan umat Paroki St. Padre Pio Helvetia Medan.

Pentingnya Sinodalitas

Dalam homilinya, Uskup Kornelius mengatakan perayaan syukur ini bukan sekadar nostalgia sejarah panjang melainkan merayakan kasih setia Allah dan panggilan hidup untuk terus berjalan sebagai penziarah belaskasih.

Baca Juga:  Bekas Mobil Paus Fransiskus Jadi Klinik Kesehatan Keliling di Gaza

 

Para Suster SCMM menari Maena, tarian tradisional dari Nias.

Dalam tradisi Kitab Suci, tambah Mgr. Kornelius, tindakan mengingat bukanlah nostalgia pasif melainkan sikap iman yang aktif. Ini semua pengakuan akan karya keselamatan Allah yang setia mendampingi perjalanan manusia dalam segala hal.

Uskup mengingatkan pentingnya sinodalitas, yaitu berjalan bersama sebagai Gereja untuk mewujudkan cinta kasih bagi Suster-suster SCMM melayani di Sekolah, klinik, panti asuhan, maupun karya pastoral lainnya.

Usai misa, rangkaian perayaan dilanjutkan dengan acara ramah tamah bersama di Aula Gereja Stasi St. Yakobus Rasul Sukadono. Ada penampilan Band SMA Katolik Sibolga, prosesi peniupan lilin dan pemotongan tumpeng, penampilan spektakuler dari para Novis SCMM membawakan Drama Musikal dan penampilan Kabaret para Guru/Pegawai SMA Katolik Sibolga serta Tari Maena Suster SCMM.

Meneguhkan Panggilan Sebagai Peziarah

Ketua panitia, Sr. Yesualda, SCMM menyampaikan rasa syukur bisa melaksanakan perayaan 140 Tahun SCMM berkarya di Indonesia. “Perayaan ini sangat berarti bagi kami. Sejarah panjang 140 tahun berusaha menggerakkan seluruh karya dan komunitas untuk merayakannya dengan caranya masing-masing. Juga melakukan aksi nyata belaskasih, mengadakan gotong royong dan rekoleksi bersama secara serentak di seluruh  komunitas SCMM di Indonesia pada tanggal 5 Juli 2025,” ucap Sr. Yesualda.

Baca Juga:  Pesan Paus Leo kepada Para Seniman: ‘Dalam diri orang miskin, Tuhan Terus Berbicara kepada Kita’

Provinsial SCMM Propinsi Indonesia, Sr. M. Donata Manalu, SCMM dalam sambutannya mengatakan momen sejarah ini bukan hanya sebuah peringatan hampa melainkan sebuah panggilan untuk merenungkan perjalanan panjang yang telah dilalui serta memperbaharui semangat dan komitmen kita.

Para Suster SCMM yang berhagia

Perjalanan SCMM di Indonesia dimulai 12 Juli 1885. Sembilan orang suster memulai karya misi yang tidak mudah dari Padang, lalu berkembang ke Flores khususnya Maumere dan Lela,  meluas ke Tanjung Sakti, Sibolga dan Nias hingga kini tersebar di berbagai pulau di  Nusantara.

“Dengan 28 komunitas suster yang aktif melayani, kita diajak untuk meneguhkan panggilan sebagai peziarah yang tidak pernah putus atau puas hanya dengan pencapaian masa lalu, tetapi terus melangkah maju membuka diri bagi tuntutan zaman dan menjawab panggilan gereja serta dunia dengan kreatif dan keberanian,” tandas Sr. Donata.

Pastor Hilarius dalam sambutannya mengatakan berterimakasih kepada Konggregasi SCMM yang telah berkarya di pelbagai paroki yang ada di Indonesia. “Kami berharap bahwa kerja sama kita dalam pelayanan pastoral di masing-masing paroki yang ada Suster SCMM untuk membangun semangat penziarahan kita bersama sebagai penziarahan yang sinodal.,” ucap Pastor Hilarius.

Pupuk Semangat Kebersamaan

Turut hadir dalam perayaan ini Asisten Administrasi Umum, David Efrata Tarigan mewakili Bupati Deli Serdang. Ia didampingi Kepala Dinas Tenaga Kerja, Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa  Camat Sunggal, Lurah Tanjung Gusta dan Kepala Dusun IV.

Baca Juga:  Penyuluh Katolik Berkolaborasi dengan Komunitas Doa Santa Faustina Melaksankan Pembinaan Iman di Rutan Wirogunan

Dalam sambutannya Bupati menyampaikan proficiat kepada Kongregasi SCMM Provinsi Indonesia yang merayakan Yubileum 140  Tahun.

Menurut Bupati, Deli Serdang adalah kabupaten yang majemuk dengan berbagai suku, agama dan budaya. Kerukunan antarumat beragama adalah kunci keberhasilan membangun daerah ini.

“Khususnya Gereja Katolik di kabupaten Deli Serdang telah menjadi bagian yang sangat penting dalam menjaga kerukunan dan harmoni sosial di kabupaten Deli Serdang, bahkan di propinsi Sumatera Utara,” ungkapnya.

Oleh karena itu, kata Bupati, tetaplah dipupuk semangat kebersamaan ini. Gereja memiliki peran yang sangat strategis dalam pembangunan masyarakat. Baik dalam bidang pendidikan, kesehatan maupun sosial. Serta berharap gereja terus berkontribusi dalam upaya pembangunan kabupaten Deli Serdang dan Sumatera Utara menjadi propinsi yang lebih maju, sejahtera dan berkeadilan.

“Pada momen perayaan syukur ini, saya berharap harus dapat menjadi momentum untuk mengokohkan tekad dan komitmen dalam melayani Allah dan manusia dalam medan pengabdian kita masing-masing. Serta harus juga dapat diartikulasikan untuk meningkatkan kualitas keimanan dan cinta kasih serta hubungan rasa persaudaraan yang harmonis antara umat beragama,” imbuh Bupati.

Laporan Parulian Tinambunan (Medan)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles