MANUSIA TERANCAM JADI ROBOT

139
Kardinal Turkson menyampaikan pidatonya dalam Kongres Sosial Kristiani di Doorn, Belanda, Rabu, 31/8.
[en.radiovaticana.va]
Rate this post

HIDUPKATOLIK.com – DEWASA ini, manusia terancam menjadi robot, hanya menjadi seperti roda di dalam mesin raksasa dunia. Pesan tegas ini disampaikan oleh Presiden Dewan Kepausan untuk Keadilan dan Perdamaian, Kardinal Peter Kodwo Appiah Turkson. Ia membawa pesan dari Paus Fransiskus dalam Kongres Sosial Kristiani, yang digelar di Doorn, Belanda, Rabu, 31/8.

“Melawan ancaman tersebut, umat Kristiani perlu untuk mengumpulkan dan menjelaskan argumen-argumen dasar bagi iman mereka akan kemanusiaan,” tandas Kardinal kelahiran Wassaw Nsuta, Ghana, 11 Oktober 1948 ini, seperti dilansir Radio Vatikan (1/9).

Menurut Kardinal Turkson, manusia–di satu sisi–mesti berakar dalam visi religius tentang dunia. Konsep kebebasan manusia mendorongnya untuk merefleksikan secara merdeka mengenai dunia, dibanding hanya larut dalam rutinitas kerumunan tanpa visi. Namun di sisi lain, katanya, visi religius tersebut juga sesuai dengan gerak sejarah karena harapan keyakinannya, baik secara berkesinambungan maupun aktual, akan dikumpulkan bersama dan didamaikan dalam Tuhan melalui Kristus.

[nextpage title=”MANUSIA TERANCAM JADI ROBOT”]

Kardinal Turkson menyampaikan pidatonya dalam Kongres Sosial Kristiani di Doorn, Belanda, Rabu, 31/8.[en.radiovaticana.va]
Kardinal Turkson menyampaikan pidatonya dalam Kongres Sosial Kristiani di Doorn, Belanda, Rabu, 31/8.
[en.radiovaticana.va]
Kardinal Turkson juga menggarisbawahi beberapa poin penting dalam perhelatan akbar ini, seperti fenomena globalisasi yang seolah tak terbendung lagi. Cara pandang mengenai globalisasi dapat didekati dengan mengambil inspirasi dari nubuat para nabi dan kacamata Konsili Vatikan II. Dengan demikian, fenomena tersebut dapat disadari perubahan dan kekuatan barunya. Bahkan ancaman-ancamannya dapat diindentifikasi dan ditempatkan sebagai tantangan akan banyak peluang yang dapat diambil. Dalam hal ini, tentu saja membutuhkan rahmat yang harus terus dimohon agar Tuhan senantiasa campur tangan.

Dalam pidatonya, Kardinal Turkson juga mendorong semua pihak untuk mendalami ensiklik Paus Fransiskus, Laudato Si’. Baginya, ensiklik tersebut adalah bentuk baru Rerum Novarum yang telah dipromulgasikan Paus Leo XIII pada 15 Mei 1891. Ini menunjukkan perhatian Gereja yang selalu ingin pergi keluar membawa Kabar Baik ke dalam tatanan sosial dunia dan menemani seluruh umat manusia dalam menciptakan tatanan dunia yang lebih baik.

R.B.E. Agung Nugroho

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here