Jangan “ Bersumbu Pendek”

273
(kiri-kanan) F. Budi Hardiman, Hikmahanto Juwana, Luthfi Assyaukanie, dan Romo A. Setyo Wibowo SJ (moderator)
[HIDUP/Antonius E. Sugiyanto]
Rate this post

HIDUPKATOLIK.com - SEKOLAH Tinggi Filsafat (STF) Driyarkara Jakarta merayakan ulang tahun ke-48 dengan menggelar seminar “Indonesia dan Bangkitnya Populisme dalam Politik Global” di auditorium lembaga pendidikan itu, Sabtu, 25/2. Hadir sebagai pembicara pengajar Filsafat Politik STF Driyarkara F. Budi Hardiman, Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana, dan pengajar Universitas Paramadina Luthfi Assyaukanie.

Ketua Panitia, Antonius Bagas Prasetya Adi Nugraha mengungkapkan, pemilihan tema seminar berdasarkan fenomena kegelisahan gerakan radikal yang mengatasnamakan agama di Indonesia. “Sebagai mahasiswa filsafat, kami perlu menggali tentang kegamangan ini.”

Nugraha mengakui, persiapan seminar ini hanya sebulan. Meski demikian target panitia yang mematok peserta seminar 250 orang terlampaui. Pada hari pelaksanaan, peserta melonjak. Ia berharap, seminar ini bisa membuka pikiran peserta untuk lebih berpikir kritis jika ada sekelompok orang mengatasnamakan agama untuk memaksakan kehendak mereka. “Semoga orang sadar, terbuka, dan berpikir kritis, bukan ‘bersumbu pendek’. Kita masih bisa berdialog,” tandasnya.

Marchella A. Vieba

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here