Menjadi Imam Bukan Prestasi

1278
Perayaan Ekaristi para anggota Ordo Karmelit Indonesia yang merayakan hidup membiara dan imamat.
[HIDUP/Aris Kurniyawan]
2.4/5 - (5 votes)

HIDUPKATOLIK.com – Sebelas anggota Karmelit Provinsi Indonesia merayakan hidup membiara dan ulang tahun imamat. Penyerahan diri kepada kasih dan Kerahiman Allah menjadi pokok perayaan ini.

MENJADI seorang imam bukan pertama-tama keinginan manusia, tetapi keinginan Allah. Panggilan itu datang dari Allah. Ketika Allah berkehendak, maka segala sesuatu bisa terjadi. Terkadang panggilan Tuhan itu unik dan tak bisa ditangkap. Seorang berdosa pun bila Tuhan memanggil, tidak ada penolakan. “Maka yang harus dibuat sebagai seorang terpanggil adalah bersyukur atas belas kasih dan Kerahiman Allah tersebut,” ucap Romo Benedictus Benny Phang OCarm dalam khotbah perayaan syukur hidup membiara dan syukur imamat 13 anggota Ordo Karmel Provinsi Indonesia di Gereja St Andreas Tidar Malang, Jawa Timur, Rabu, 13/9.

Romo Benny mengungkapkan, perayaan syukur ini bukanlah perayaan atas prestasi para yubilaris dalam penghayatan tri kaul, prestasi akademik, keberhasilan suatu proyek atau karya pelayanan yang sudah dicapai para yubilaris. Bagi Romo Benny, yang disyukuri dalam perayaan ini adalah syukur atas Kerahiman Allah. “Hanya dalam Kerahiman Allah, para yubilaris bisa merayakan 25 tahun imamat dan hidup membiara, bahkan 60 tahun imamat,” ujarnya.

Perayaan syukur ini dipimpin Uskup Malang Mgr Henricus Pidyarto Gunawan OCarm. Mgr Pidyarto mengajak para yubilaris untuk merefleksikan kebesaran kasih Tuhan. “Ketika Tuhan membagi kasih kepada manusia dengan satu harapan, manusia juga berbuat kasih satu dengan yang lain. Kasih inilah yang menjiwai seluruh pelayanan para yubilaris. Maka syukur hari ini adalah syukur atas kasih Tuhan,” kata Mgr Pidyarto.

Sementara Provinsial Ordo Karmel Indonesia, Romo Ignasius Budiono OCarm mengaku turut berbahagia atas perayaan syukur imamat dan hidup membiara para anggota Karmel Indonesia. Ia berharap, para yubilaris terus melayani dengan kasih tanpa membedakan siapa yang akan dilayani.

Para Karmelit yang berbahagia adalah Romo Mandius Siringo-ringo OCarm, Romo Godlif Januarius Sianipar OCarm, Romo Benedictus Benny Phang OCarm, dan Romo Henrikus Suwaji OCarm merayakan 25 tahun hidup membiara. Sedangkan Romo Romanus Emmanuel Harjito OCarm dan Romo Martinus Nurhadi Gunawan Wibisono OCarm merayakan 25 tahun imamat. Romo Bernardus Tegus Kusdarmanto OCarm dan Romo Dionysius Kosasih OCarm merayakan 40 tahun hidup membiara. Romo Benardus Serdarmojo Mangunwilojo OCarm, Romo Vincentius Suharjana OCarm, Romo Anastasius Serstijarso Soedibjo OCarm, dan Romo Yohanes Indrakusuma CSE merayakan 50 tahun imamat. Sedangkan Br J.B. Sadiman Wongsodikromo OCarm merayakan 60 tahun hidup membiara.

Aris Kurniyawan (Malang)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here