Manusia adalah Citra Allah

594
dr Lucia Luliana, Sp. KFR, salah satu narasumber seminar (Foto: Tobit/ Dyon Harshanto)
3.2/5 - (4 votes)

HIDUPKATOLIK.COM – Pada sesi pertama seminar, dokter Spesialis Pengobatan Fisik dan Rehabilitasi, dr Lucia Luliana, Sp. KFR, memberikan paparan seputar materi seminar yaitu Love, Dating, and Sex.

Seminar tersebut diselenggarakan oleh Orang Muda Katolik (OMK) gereja St. Fransiskus Xaverius, paroki Kuta, Bali bersama Persekutuan Doa (PD) Don Bosco dan Disciples of Jesus Covenant Community (DOJCC) pada Minggu, 25/02.

“TOB sebenarnya gampang. Tuhan ingin mengajak kita memahami, buat apa sih tubuh kamu, untuk apa di dunia, ada di kitab Kejadian.” ujar dr,Luci.

Lebih lanjut, dokter yang berpraktek di Meruya itu mengajak para peserta untuk membuka Kitab Kejadian 1: 26: Berfirmanlah Allah, “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita,..”

Untuk menjelaskan petikan ayat alkitab tersebut, dokter yang berkarya di TOBIT sejak 2010 itu berkisah. Sewaktu ia masih kecil, memiliki wajah yang berbintik-bintik dan sempat membenci dirinya sendiri. “Sewaktu Tuhan menciptakan Adam, Ia menghembuskan nafas-Nya untuk memberinya kehidupan dan roh-Nya kedalam manusia.”.

“Maka kita ada di dunia juga bukan karena gagasan orangtua kita, menurut rancangan kita, tetapi karena Allah sendiri,” ungkapnya bersemangat.  Manusia tidak akan menjadi manusia, jika tidak punya telinga, tulang, tubuh. Seperti kisah di film “The Hollow Man”. Tubuh bukan sekadar aksesoris, tidak bisa dipisahkan dari seseorang, bukan cuma pikiran dan hati, tetapi tubuh berbicara tentang siapa diri kita.

Pada saat Allah menghembuskan nafas-Nya, manusia juga dilengkapi dengan daya Ilahi. Semenjak mengenal tentang teologi tubuh, mantan Ketua Youth Mission for Life itu menyukai hampir semua anggota tubuhnya. Hampir tidak pernah juga, tidak menyukai tubuh orang lain, dalam arti yang positif. Hampir tidak pernah memandang rendah tubuh, wajah orang lain. “Yang saya lihat adalah citra, gambar dan rupa Allah,”imbuhnya.

Ngga mungkin saya menghormati Allah, kalau saya tidak menghormati orang lain.” pungkas dr.Lucia.

 

A.Bilandoro

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here