Doa, Kemiskinan dan Perdamaian

574
Paus Fransiskus memberikan kata sambutan (Foto: Dok. Komunitas Sant’Egidio)
5/5 - (8 votes)

HIDUPKATOLIK.COM – Doa, Kemiskinan dan Perdamaian
Pesta Emas Komunitas Sant’Egidio

Pesta Emas Komunitas Sant’Egidio di Roma, Italia, terasa sangat istimewa karena dihadiri oleh Paus Fransiskus. Perayaan ini dilaksanakan di Basilika Santa Maria, Trastevere, Roma, Italia, Minggu (11/3). Dalam sambutannya, Bapa Suci mengajak untuk tidak takut menghadapi tantangan hidup masa kini dalam mencintai orang orang miskin.

“Dunia saat ini sering dihuni oleh rasa takut. Ini adalah penyakit kuno: panggilan untuk tidak takut berulang kali muncul dalam Alkitab. Zaman kita mengalami ketakutan besar karena menghadapi dimensi globalisasi yang luas. Dan rasa takut sering berbalik melawan orang-orang asing, berlainan, miskin, seolah-olah mereka adalah musuh,” tutur Paus asal Argentina ini.

Paus Fransiskus meneguhkan identitas dan misi komunitas Sant’Egidio sebagai komunitas 3 P (preghiera povery pace). “Doa, kemiskinan dan perdamaian: inilah talenta Komunitas Sant’Egidio, yang telah matang lebih dari lima puluh tahun. Kalian dengan sukacita menerimanya lagi hari ini,” tegas Paus Fransiskus.

Paus Fransiskus juga meminta komunitas Sant’Egidio untuk tetap terus mengemban misi kemanusiaan dengan sekolah perdamaiannya dan melayani para pengungsi atau imigran, orang lapar, anak-anak telantar, dan orang miskin. Dalam menghadapi rasa takut itu, Paus Fransiskus mengajak untuk menjadikan Sabda Allah sebagai penuntun dan pelita.

Ditegaskannya, “Sabda Allah telah melindungi kalian di masa lalu dari godaan-godaan ideologi, dan hari ini Sabda tersebut membebaskan kalian dari intimidasi rasa takut. Karena alasan ini, saya menasehati kalian untuk mencintai Alkitab dan menghabiskan lebih banyak waktu untuknya.”

Menurut Leonardo Tranggono, salah satu pengurus Komunitas Sant’Egidio yang berasal dari Indonesia, acara puncak perayaan ultah ke-50 dihadiri lebih dari 7.000 orang. Sebelum sambutan Paus Fransiskus, ada kesaksian dari tiga orang, yaitu seorang lansia, seorang anak pengungsi dari Siria, dan seorang anak pemuda Damai dari Sant’Egidio.

Ribuan Umat di dalam Basilika (Foto: Dok. Komunitas Sant’Egidio)

Komunitas Sant’Egidio adalah komunitas awam Katolik yang didirikan oleh Prof. Andrea Riccardi. Komunitas yang lahir di Roma pada 7 Februari 1968 ini sudah berkembang lebih di 70 negara yang tersebar di benua Eropa, Afrika, Amerika, dan Asia, termasuk di Indonesia.

Di Indonesia komunitas ini berdiri pada tahun 1991 di Kota Padang. Kemudian Komunitas ini mulai menyebar di berbagai kota. Dan saat ini sudah berkembang di 15 kota, seperti di Aceh, Nias, Padang, Pekanbaru, Duri, Medan, Jakarta, Bogor, Pontianak, Kupang, Atambua, Kefa, Denpasar, Semarang, dan Yogyakarta. Dalam Komunitas ini orang diajak untuk membangun jembatan cinta kasih tanpa membedakan suku, agama, ras dan golongan.

Y. Gunawan, Pr

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here