Dentang Lonceng Gereja, Apa Artinya?

12187
Lonceng Gereja di salah satu Gereja Katolik [Dok.Andrew Wilkinson_CC]
3.4/5 - (10 votes)

HIDUPKATOLIK.com–MENDENGAR dentang lonceng sepanjang hari merupakan hal umum yang ditemukan ketika memasuki sebuah Gereja Katolik. Secara umum lonceng dibuat untuk menandai waktu. Di Gereja Katolik, lonceng akan sering berdentang beberapa kali pada tiga momen tertentu pada hari itu.

Bunyi lonceng mengingatkan akan suatu tradisi kuno Gereja Katolik untuk berdoa. Doa itu dikenal sebagai doa ‘Angelus’ atau ‘Malaikat Tuhan’. Nama doa ‘Angelus’ berasal dari kata pertama dalam doa bahasa Latin ‘Angelus Domini nuntiavit Mariæ’ (Malaikat Tuhan dinyatakan kepada Maria). Ini adalah doa yang mengingatkan kepada umat akan Inkarnasi Yesus Kristus dan memohon perantaraan Santa Perawan Maria dalam prosesnya.

Tradisi membunyikan lonceng berasal dari tradisi monastik yang digunakan untuk memanggil para rahib berdoa. Selama berabad-abad, para biarawan dan biarawati telah mengadopsi kebiasaan berdoa beberapa kali sehari. Kebiasaan ini muncul berdasarkan praktik umat Yahudi yang ditemukan dalam Perjanjian Lama.

Penulis Mazmur mewartakan, “Di waktu petang, pagi, dan tengah  hati aku cemas dan menangis; dan Ia mendengar suaraku.” (Mazmur 55:17). Alhasil, orang Yahudi memulai tradisi berdoa tiga sehari yakni pada pagi, siang, dan malam. Kemudian umat Kristen perdana melanjutkan praktik ini dan seiring berkembangnya waktu menjadi sebuah kebiasaan berdoa ‘Angelus’ yang didaraskan pada pukul 6.00 pagi, 12.00 siang, dan pukul 6.00 sore. Pada waktu itulah, dentang lonceng gereja akan berdering paling lama.

Lonceng akan sering berdentang dalam pola tertentu.Hal ini juga untuk memberi gambaran tentang cara berdoa. Pola ini sering kali berupa kumpulan sekering berikut: 3-3-3-9. Pola ini sesuai dengan empat set doa termasuk didalamnya ‘Angelus’. Meskipun tidak ada cukup waktu untuk berdoa di antara gemuruh sistem dering bel modern, namun menjadi pengingat yang baik dari doa kuno.

Di bawah ini adalah doa Malaikat Tuhan yang terus didoakan selama hampir sepanjang tahun dan diganti dengan ‘Regina Caeli’ (Ratu Surga) selama masa Paskah.

 

[3 dentangan]

Maria diberi kabar oleh malaikat Tuhan,
Bahwa ia akan mengandung dari Roh Kudus
Salam Maria …..

 

[3 dentangan]
Aku ini hamba Tuhan,
terjadilah padaku menurut perkataanMu.
Salam Maria …..

 

[3 dentangan]
Sabda sudah menjadi daging
dan tinggal diantara kita.
Salam Maria …..

[9 dentangan]
Doakan kami,
Ya Santa Bunda Allah,
Supaya kami dapat menikmati janji Kristus.

Marilah berdoa (hening)
Ya Allah karena kabar malaikat kami mengetahui bahwa Yesus Kristus Putra-Mu menjadi manusia,

Curahkanlah rahmat-Mu ke dalam hati kami, supaya karena sengsara dan salib-Nya kami dibawa kepada kebangkitan yang mulia. Sebab Dialah Tuhan, pengantara kami.
(Amin)

Penerjemah: Felicia Permata Hanggu

Disadur dari: Philip Kosloski/ Aleteia

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here