Nama untuk Menghindari Kekerasan

147
Umat Katolik di Pakistan tampak sedang berdoa bersama.
[pressherald.com]
5/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.com – Sekolah-sekolah Pakistan memaksa orangtua Kristiani untuk memberi anak-anak mereka nama-nama Islam. Uskup Hyderabad Mgr Samson Shukardin mengatakan hal ini kepada badan amal Katolik Church in Need (ACN), bahwa anak-anak Kristiani dan agama minoritas lainnya menggunakan nama yang berbeda untuk mencegah mereka menjadi sasaran pelecehan.

Mgr Shukardin mengatakan, banyak orangtua minoritas memberi anak-anak mereka nama Islam, sehingga mereka tidak akan diketahui sebagai orang Kristen dan menjadi target diskriminasi di sekolah dasar atau menengah atau di tingkat perguruan tinggi. “Dalam banyak kasus, siswa minoritas menderita pelecehan di sekolah umum. Kaum minoritas dianggap kafir dan mereka digambarkan secara negatif dalam buku pelajaran, yang mempromosikan prasangka terhadap kaum minoritas.”

Sebagian besar minoritas, dan khususnya orang Kristiani, takut akan serangan dan penganiayaan. Mgr Shukardin menggambarkan bagaimana orang-orang Kristen di Pakistan menderita akibat ekstremis, yang secara keliru menghubungkan mereka dengan Barat. Jika Barat menyerang Muslim di mana saja di dunia, kaum fundamentalis yang marah di Pakistan sering menyerang gereja-gereja. Tetapi bukan hanya orang Kristen yang diserang oleh para ekstremis, ia menjelaskan – Muslim moderat dan minoritas agama lainnya juga berisiko.

“Para fundamentalis percaya bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang lengkap – bahwa keselamatan hanya ditemukan dalam Al-Qur’an sebagai kitab suci terakhir,” ujar Mgr Shukardin. Ia juga mengungkap, ada lebih banyak serangan terhadap masjid daripada di gereja-Muslim fundamentalis membunuh sesama Muslim moderat.

Antonius E. Sugiyanto

HIDUP NO.41 2019,13 Oktober 2019

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here