Gereja Katolik Eropa Siap Bantu Afrika Hadapi Pandemi

293
Seorang pekerja wanita lanjut usia yang mengenakan masker dan sarung tangan untuk melindungi dirinya dari virus corona, bergabung dengan antrian untuk menerima hibah sosialnya di luar titik pembayaran di Thokoza, sebelah timur Johannesburg, Afrika Selatan, Senin, 30 Maret 2020. (Dok Crux)
5/5 - (2 votes)

HIDUPKATOLIK.COM— Hampir 7.200 kasus Covid-19 yang telah dikonfirmasi di Benua Afrika pada Jumat, 3/4. Mengingat pengujian yang lambat dan terbatas, kemungkinan penyebaran virus ini jauh lebih luas dari perkiraan.

“Jumlah kasus meningkat secara eksponensial di wilayah Afrika. Tiga hari setelah ini, ada 2.000 kasus, dan dua hari kemudian mencapai 3.000,” kata Direktur Regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Dr. Matshidiso Moeti untuk Afrika, seperti dilansir Crux, 5/4.

Jika pola itu berlanjut, kehancurannya bisa sangat besar. Pemukiman kumuh di kota-kota besar Afrika cenderung padat dengan tempat tinggal multi-keluarga, membuat strategi sosial distance dan isolasi diri sulit dilakukan. Lebih jauh, ada juga tanda-tanda bahwa beberapa masyarakat Afrika mungkin berjuang dengan jenis tindakan yang diadopsi di Italia dan lainnya.

Upaya Gereja Katolik ke depan saat ini kemungkinan akan melibatkan mobilisasi sumber daya Gereja untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek dan jangka panjang masyarakat Afrika.

“Afrika adalah masalah utama bagi kami hari ini, dan kami merenungkan bagaimana kami memobilisasi solidaritas internasional untuk fokus pada apa yang dibutuhkan Afrika,” kata Aloysius John, warga negara Prancis kelahiran India yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Organisasi Karitas Internasional, salah satu Federasi Global Amal Katolik yang berbasis di Roma dalam jumpa pers, seperti dilansir dari Crux, 5/4.

Rumah sakit Katolik seperti di Italia dan Spanyol, setelah bebas dari krisis ini,  akan mengerahkan tenaga dalam upaya membantu Afrika. Aktivis politik Katolik dapat mendesak dana solidaritas global untuk membantu masyarakat Afrika mengatasinya.

Dalam skala mikro, setiap paroki, sekolah, pusat retret atau fasilitas lain di wilayah Barat yang saat ini memiliki imam atau biarawati asal Afrika yang melayani di sana dapat memberi dukungan untuk tempat-tempat yang dilayani oleh misionaris.

Jumat lalu Paus Fransiskus mengatakan setelah ini dunia akan menghadapi masalah serius dengan kemiskinan, pengangguran dan kelaparan. Dalam pertemuan pribadinya baru-baru ini dengan Walikota Roma Virginia Raggi dan Perdana Menteri Giuseppe Conte, Paus Fransiskus membuka dialog tentang tantangan pemulihan.

“Di saat-saat sulit dan sedih ini, ada banyak hal baik yang dilakukan, tetapi juga tidak menutup kemungkinan ada orang yang ingin mendapatkan keuntungan dari situasi ini,” ungkap Paus Fransiskus dalam streaming Misa hariannya Sabtu pagi, seperti dilansir dari Crux (5/4).

Selain dari kewajiban kemanusiaan untuk beberapa orang termiskin di dunia, Gereja Katolik juga punya kepentingan strategis yang nyata di Afrika. Ini adalah zona pertumbuhan terbesar iman Katolik, karena populasi Katolik Afrika sub-Sahara naik dari 1,9 juta menjadi lebih dari 130 juta selama setengah abad terakhir dengan tingkat pertumbuhan mengejutkan yakni 6,708 persen.

Herman Bataona,CMF

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here