Paus Fransiskus: Wartawan Katolik adalah Pembawa Harapan

163
Paus Fransiskus berbicara kepada perwakilan mingguan Belgia Tertio (Dok. Vatican Media)
Rate this post

HIDUPKATOLIK.COM—Paus Fransiskus menerima beberapa wartawan dari Media Tertio, Majalah Katolik Belgia, dalam audiensi di gedung perwakilan Vatikan Jumat, 18/9. Dalam pembicaraan itu, Paus menekankan tentang panggilan dari sebuah media Kristen.

“Di tengah kebingungan suara dan pesan yang mengelilingi kita, seorang Jurnalis Kristen dipanggil untuk menjadi saksi kebenaran, sekaligus pembawa harapan dan keyakinan di masa depan,” kata Paus dalam pidatonya seperti dilansir VN, 19/9.

Sekitar 30 Jurnalis perwakilan dari Tertio, yang menganalisis peristiwa terkini dan menafsirkannya dari perspektif Katolik. Majalah Tertio didirikan pada tahun 2000, dan mengambil namanya dari Surat Apostolik Tertio Millennio Adveniente 1994 dari Santo Paus Yohanes Paulus II, dalam persiapan untuk Jubileum Agung Tahun 2000.

Dalam kesempatan audiensi, Paus Fransiskus mengenang pendahulunya yang mengatakan komunikator dipanggil untuk “menafsirkan masa kini dan mengidentifikasi cara untuk mengkomunikasikan Injil sesuai dengan bahasa dan kepekaan manusia kontemporer”.

Dari namanya, menurut Paus, tidak hanya panggilan untuk berharap, tetapi juga bertujuan untuk membuat suara Gereja didengar dan untuk memperkaya dengan refleksi yang konstruktif dalam skenario media yang semakin sekuler saat ini. Dengan mencari visi positif tentang manusia dan fakta, dan menolak prasangka.

“Jurnalis Kristen harus menumbuhkan budaya perjumpaan yang memungkinkan orang melihat kenyataan dengan tatapan percaya diri,” tegas Paus.

Paus juga memberi perhatian pada kontribusi media Kristen. Dalam hal ini, Paus mengecam gosip atau fitnah yang telah membutakan hati komunitas dan mengganggu persatuan Gereja. “Iblis, tukang gosip hebat, terus berbicara jahat tentang orang lain, karena dia adalah pendusta yang mencoba mencegah Gereja menjadi sebuah komunitas,” kata Paus.

Kepada perwakilan “Tertio”, paus mengharapkan agar sebagai Jurnalis Katolik, mereka memperhatikan profesionalitas dengan “hati nurani”. Mereka dipanggil untuk menawarkan saksi baru dalam dunia komunikasi tanpa menyembunyikan kebenaran atau memanipulasi informasi. Saat ini, menurut Paus yang dibutuhkan adalah narasi manusia yang berbicara kepada tentang kita dan keindahan yang ada di dalam diri kita.

“Jurnalis dipanggil untuk melihat dunia dan peristiwa dengan kelembutan, yang semuanya merupakan bagian dari jalinan kehidupan di mana kita semua saling berhubungan.

“Dalam pandemi saat ini, Jurnalis Kristen dipanggil untuk menjadi penabur harapan untuk hari esok yang lebih baik. Maka media dapat membantu memastikan bahwa orang tidak sakit karena kesepian dan dapat menerima kata-kata penghiburan,” tutup Paus Fransiskus.

Herman Bataona,CMF

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here