Wamenkes: Jangan Abaikan Protokol Kesehatan Walau Sudah Divaksin

48
Salah seorang akseptor dari warga Kecamatan Sawah Besar. (Dok Panitia Sentra Vaksinasi Serviam (SVS))
Rate this post

HIDUPKATOLIK.com – Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Dante Saksono Harbuwono mengapresiasi upaya masyarakat dan komunitas dalam rangka membantu percepatan gerakan vaksinasi nasional dengan mendirikan sentra vaksinasi. Hal ini disampaikan Dante saat mengunjungi Sentra Vaksin Serviam (SVS), yang berdiri atas inisasi alumni tiga sekolah asuhan  suster Ursulin di Jakarta : Santa Maria, Santa Ursula, dan Santa Theresia. Namun, ia mengingatkan, agar masyarakat yang sudah divaksin tetap menjalankan protokol kesehatan karena antibodi baru terbentuk setelah 28 hari.

“Sentra vaksinasi seperti Sentra Vaksinasi Serviam sangat diperlukan. Fasilitas pemerintah seperti RSUD dan Puskesmas tidak akan cukup untuk mencapai target 181 juta akseptor dalam setahun. Kecepatan vaksin yang tadinya 10.000 hingga 100.000 orang per hari, sekarang sudah mencapai 380.000 orang per hari, karena peran sentra-sentra vaksinasi seperti ini,” terang Dante.

Wamenkes Dante Saksono Harbuwono saat berkunjung ke Sentra Vaksinasi Serviam, didampingi oleh Suster Moekti Gondosasmito, OSU dari Yayasan Satya Bhakti. (Dok. Panitia Sentra Vaksinasi Serviam (SVS))

Dante mengatakan bahwa pemerintah saat ini tengah meningkatkan ketersediaan vaksin hingga mencapai 1 juta – 1,5 juta dosis per hari, dengan jumlah vaksinator mencapai 100 ribu per hari. “Targetnya, satu orang vaksinator bisa memberikan vaksin kepada 40-50 orang per hari, dengan demikian nantinya setiap hari akan ada 4 hingga 5 juta akseptor,” tambah Dante.

SVS resmi dibuka pada Sabtu, 20 Maret 2021 dan akan berlangsung selama 3 bulan hingga 10 Juni 2021. SVS menjadi sentra vaksinasi non-pemerintah pertama di Jakarta yang beroperasi selama 3 bulan dan berlokasi di Sekolah Santa Ursula, Jalan Lapangan Banteng Utara No. 10 Jakarta. SVS menargetkan 500 lansia sebagai akseptor per hari, dengan demikian jumlah dosis vaksin yang diberikan bisa mencapai 30.000 pada akhir masa beroperasinya sentra vaksinasi ini.

Suster Moekti Gondosasmito, OSU, dari Yayasan Satya Bhakti yang menaungi sekolah Santa Ursula Jakarta mengatakan, SVS adalah sebuah panggilan di tengah keprihatinan. “Ini adalah wujud nyata dari semangat Serviam yang artinya adalah “Kami Mengabdi” yang dulu diajarkan dan dihayati semasa sekolah. Yang juga membanggakan adalah, SVS merangkul lansia difabel untuk divaksinasi, bekerja sama dengan Nahdatul Ulama serta Caritas Indonesia dan Lembaga Daya Dharma dari Keuskupan Agung Jakarta,” jelas Suster Moekti.

Camat Sawah Besar Prasetyo, mengatakan bahwa pihak kecamatan sangat mendukung sentra seperti ini dan mereka melakukan jemput bola bagi warga lansia yang berada di wilayahnya untuk melakukan vaksinasi di SVS. “Selain itu kami juga melakukan pengawasan agar protokol kesehatan di sentra vaksinasi semacam ini tetap terjaga,” tambah Prasetyo.

Sumber: Press Release Panitia Sentra Vaksinasi Serviam (SVS)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here