Paroki Banyumanik dalam Nostalgia Kidung Madah Bakti

371
5/5 - (2 votes)

HIDUPKATOLIK.COM – Memperingati hari ulang tahun ke 40 tahun Gereja Santa Maria Fatima Banyumanik, Semarang, diadakan rangkaian kegiatan sejak bulan Juli sampai November 2022. Salah satu kegiatan yang banyak melibatkan warga adalah parade paduan suara pada Sabtu (8/10/2022).

Sebanyak 16 grup padus mewakili tiap wilayah saling menampilkan suara emasnya mulai jam 10.30 dan berakhir pukul 13.00. Ada yang hanya menampilkan satu lagu namun ada yang lebih dengan lagu bebas.

Hari itu suasana di dalam gereja benar-benar meriah karena tiap kelompok padus berusaha menampilkan lagu yang terbaik, indah dan enak didengar. Begitu juga kostum yang dipakai peserta juga beraneka ragam, ada nuansa Bali, Jawa, Nasional sampai Manggarai. Sebagai materi pokok dalam parade kor ini diambil dari buku Madah Bakti sebelum buku Puji Syukur “Nostalgia Kidung Madah Bakti.”

Ada keunikan namun menarik yaitu salah satu penampil dari wilayah Yohanes Maria Vianey dengan jumlah 22 peserta, mayoritas sudah manula (lansia). Penuh semangat dan percaya tampil dengan seragam nuansa putih.

Seperti dikatakan oleh Macrina Ayub bahwa parade kor ini seperti nostalgia, mengenang lagu-lagu di Madah Bakti. Sangat cocok untuk yang lansia, sebagai obat rindu lagu-lagu Badah Bakti. “ Bagi rekan anak muda juga biar kenal lagu-lagu Madah Bakti,” ujar dosen Universitas Diponegoro ini.

Sedangkan tim kor dari wilayah Santo Yusuf mengambil lagu nyanyian syukur dalam gaya Flores. Kostum dari manggarai Flores membalut kelompok padus ini sesuai dengan nuansa yang dinyanyikan. Koreografer penataan menjadi menari saat tim ini membagi diri dalam 3 baris sebelum tampil di panggung sambil berjalan dengan menyanyi. Begitu juga saat kembali ke tempat duduk syair lagu tetap dinyanyikan.

F.X. Triyas Hadi Prihantoro (Semarang)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here