HIDUPKATOLIK.COM – Pesta Yesus Dipersembahkan di Bait Allah; Mal.3:1-4; Mzm.24:7,8,9,10; Luk.2:22-40 (panjang) atau Luk.2:22-32 (singkat)
SESUDAH mengikuti upacara di Bait Allah, kami beranjak untuk kembali
ke Nazaret. Dalam perjalanan pulang bersama Yesus kecil, masih terngiang jelas di telingaku ucapan Simeon, “Sekarang Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera…, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari
pada-Mu….” (2:29-30). Terbayang olehku betapa lama penantian Simeon dan betapa bahagianya ia kini.
Kugenggam tangan Yesus seraya merasakan kehangatan kasih mesra Anak dan ibu. Berbekal ramalan Simeon tentang diriku, aku memahami tugas mengasuh
Anak ini tidaklah ringan. Namun tugas yang akan ditanggung Puteraku dari Bapa-Nya di Surga, akan jauh lebih berat. Tidak! Aku bertekad untuk tidak mengeluh dan
kusimpan semua dalam hatiku. Itu juga berguna untuk mendukung Yusuf suamiku
yang telah banyak berkorban untuk menjadi ayah asuh dari Anak ini.
Ada damai merasuki hatiku dan kuyakin damai itu juga memenuhi hati Yusuf dan Yesus. Keheningan sepanjang perjalanan menjadi saksi bisu atas tiga hati yang bersatu untuk menjadikan hidup kami sebagai bejana keselamatan dari Allah. Air mata bahagiaku menetes perlahan. Sebelum tiba di rumah, aku berjanji akan menjadi ibu yang baik bagi-Nya dan akan selalu berjuang memberi rasa aman kepada-Nya untuk tumbuh dan berkembang.
Monica Maria Meifung Alumna Prodi Ilmu Teologi STF Driyarkara Jakarta
