Kolam Siloam Tempat Yesus Menyembuhkan Orang Buta Dibuka untuk Umum

531
Rendering Kolam Siloam, periode Bait Suci Kedua.
5/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.COM – Kolam Siloam, di mana Injil mengisahkan Yesus menyembuhkan seorang pria yang lahir buta, akan dibuka untuk umum.

Pengunjung ke Yerusalem akan segera dapat menyaksikan fase akhir penggalian di seluruh kolam berusia 2.700 tahun, kata otoritas Israel.

Menurut Bab sembilan dari Injil Yohanes, Yesus menginstruksikan seorang pria “buta sejak lahir” untuk “pergi, mandi di kolam Siloam.” Sebelumnya, Dia memberi tahu murid-muridNya bahwa pria itu tidak dilahirkan buta – seperti yang mereka duga – karena dosa. Meludah ke tanah, Yesus membuat lumpur dengan ludahnya, menyebarkan campuran itu ke mata orang itu. Setelah pergi ke kolam – Siloam artinya “dikirim” – pria itu bisa melihat.

Awalnya merupakan bagian dari sistem air Yerusalem, kolam ini dibangun oleh Raja Hizkia, delapan abad sebelum Masehi. Bab 20 dari Kitab Raja-Raja mengatakan “..selebihnya dari tindakan Hizkia… dan bagaimana dia membuat Kolam, dan saluran, dan membawa air ke kota, bukankah itu tertulis dalam Kitab Tawarikh raja-raja di Yehuda?”

Batas utara Kolam Siloam. Kredit foto: Koby Harati, Arsip Kota Daud

Pada tahun 1880, sebuah prasasti yang ditemukan di sebuah terowongan yang berjarak puluhan meter dari kolam membenarkan kisah Alkitab tersebut. Kata-kata tersebut, dalam bahasa Ibrani kuno, mencatat air dari Mata Air Gihon dialihkan ke kolam tersebut pada masa pemerintahan Raja Hizkia.

Sebagian anak tangga kolam digali oleh tim arkeolog Inggris dan Amerika yang dipimpin oleh Frederick Bliss Jones dan Archibald Campbell Dickey pada tahun 1890-an. Pada 1960-an, arkeolog Inggris Kathleen Kenyon menggali situs tersebut.

Pada tahun 2004, pekerjaan infrastruktur oleh perusahaan air Israel, Haagihon, membuka beberapa anak tangga, memicu penggalian di seluruh situs.

Diperkirakan telah menempati area seluas satu seperempat hektar, kolam aslinya bertakhtahkan batu ubin yang mencolok.

Sekarang pengunjung akan dapat menyaksikan fase akhir penggalian. Menurut Israel Antiquities Authority, Israel National Parks Authority dan City of David Foundation, kolam tersebut akan segera menjadi bagian dari rute wisata dari ujung selatan Yerusalem ke Tembok Barat. **

Bess Twiston Davies (The Tablet)/Frans de Sales, SCJ

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here