Saat “Live In”, Para Seminaris pun Ikut Menderes Karet

268
Seminaris berbagi pengalaman (tengah, ujung)
4.3/5 - (6 votes)

HIDUPKATOLIK.COM -“Kami bersyukur bisa mendapat kesempatan untuk live in, tinggal bersama umat yang menjadi keluarga baru bagi kami. Melalui kegiatan ini kami semakin bersemangat untuk menjadi imam. Semoga hal-hal baik yang kami alami dalam perjumpaan bersama para romo dan umat di wilayah Kuasi Paroki St. Aloysius Gonzaga Sungai Lilin ini meneguhkan kami semua untuk melanjutkan formasio di seminari”, ungkap Patrik Aditya mewakili para seminaris dalam sambutannya pada Perayaan Ekaristi dan penutupan kegiatan live in seminaris di Gereja Kuasi Paroki St. Aloysius Gonzaga Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, pada Minggu, 23/4/2023.

Kegiatan live in yang dilaksanakan di Kuasi Paroki St. Aloysius Gonzaga Sungai Lilin pada 11-23/4/2023 ini diikuti oleh 16 siswa kelas Poecis (XII) Seminari Menengah St. Paulus Palembang. Melalui kegiatan ini para seminaris diharapkan dapat merasakan secara langsung kehidupan dan perjuangan umat dalam mengupayakan pemenuhan aneka kebutuhan sehari-hari juga perjuangan dalam mewujudkan hidup beriman di tengah masyarakat.

Kuasi Paroki St. Aloysius Gonzaga Sungai Lilin merupakan pemekaran dari wilayah pastoral Paroki St. Stefanus Palembang, awalnya dikenal  dengan nama Stasi St. Paulus Sungai Lilin. Kuasi Paroki ini berjarak sekitar 130 km dari seminari yang berada di Kota Palembang. Letaknya tak jauh dari jalur Jalan Lintas Timur Sumatera yang menghubungkan antara Palembang-Jambi. Sejak tahun 2021 kuasi paroki ini dilayani oleh para imam Ordo Carmel (OCarm).

Doa dan Harapan

Yoseph Susar selaku ketua Dewan Pastoral Kuasi Paroki (DPKP) St. Aloysius Gonzaga Sungai Lilin menyampaikan pengalamannya bahwa kegiatan yang diselenggarakan oleh seminari ini merupakan kegiatan live in seminaris kedua yang terlaksana di daerah ini.

“Kegiatan live in seminaris di Sungai Lilin pernah dilaksanakan pada tahun 1987. Puji Tuhan, salah satu dari peserta live in itu kini menjadi imam dan Provinsial SCJ Indonesia, yaitu Romo Andreas Suparman SCJ. Setelah sekian lama akhirnya kegiatan tersebut kembali terjadi di tempat ini,” ungkapnya.

Seminaris belajar membuat kripik singkong.

Sebagai wakil umat, ia pun menyampaikan harapannya. “Semoga kehadiran para seminaris juga menyemangati orang muda untuk mau menjawab panggilan Tuhan menjadi imam, biarawan dan biarawati. Hal-hal baik yang dialami selama tinggal bersama keluarga dapat dikembangkan untuk mendukung panggilan sebagai calon imam. Kami, seluruh umat mendukung dan mendoakan agar para seminaris tetap setia, semangat dan fokus pada panggilan sehingga pada waktunya kelak kami menerima undangan tahbisan,” harapnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Kuasi Paroki St. Aloysius Gonzaga Sungai Lilin, Romo Andreas Yudhi Wiyadi OCarm. “Kita bersyukur bahwa dengan koordinasi yang baik dari seluruh pihak, akhirnya kegiatan live in seminaris dapat berjalan dengan lancar. Live in terlaksana dalam dua gelombang, gelombang pertama dilaksanakan di wilayah Bayung Lencir dan Sekayu, gelombang kedua di wilayah pusat Kuasi Paroki Sungai Lilin,” paparnya.

Para seminaris bersama Kepala Kuasi Paroki St. Aloysius Gonzaga Sungai Lilin, Romo Andreas Yudhi Wiyadi OCarm (sebelah kanan suster) dan para staf pembina seminari.

Imam yang suka berpantun ini menyampaikan harapannya kepada para seminaris dan orang muda. “Semoga lewat pengalaman tinggal bersama umat para seminaris semakin diteguhkan dan setia menjalani pembinaan sebagai calon imam. Semoga perjumpaan para seminaris juga menggugah semakin banyak kaum muda agar terbuka dan tergerak hatinya untuk menjawab panggilan Tuhan, menjadi imam, biarawan dan biarawati,” harapnya.

Direktur Spiritual Seminari Menengah St. Paulus Palembang, Romo Robertus Susilo Haryono SCJ, dalam sambutannya mewakili para Pembina menyampaikan ucapan terimakasih dan harapan dari pelaksanaan program live in ini.

“Melalui kegiatan ini para seminaris diharapkan dapat mengenal kehidupan umat secara lebih mendalam, agar semakin bersemangat dalam menjalani penggilan sebagai calon imam, gembala umat masa depan”, jelas Romo Susilo SCJ.

Lebih lanjut, kelahiran Imogiri ini juga mengucapkan terima kasih kepada para romo dan seluruh umat yang telah ikut ambil bagian dalam pembinaan para calon imam melalui kegiatan live in.

“Terimakasih kepada para romo dan seluruh umat atas kerelaan dan kesediaannya menerima para seminaris untuk tinggal dan menggali pengalaman di tengah keluarga. Anda semua telah ikut ambil bagian dalam pembinaan para calon imam,” ujarnya.

 Agenda Rutin

Kegiatan live in ini merupakan kegiatan rutin tahunan Seminari Menengah St. Paulus Palembang yang diselenggarakan secara bergantian di paroki-paroki yang ada di wilayah Keuskupan Agung Palembang.

Seminaris berfoto bersama para imam, diakon, frater yang sedang menjalani Tahun Orientasi Pastoral (TOP) dan umat usai Misa penutup Live in.

Selama kegiatan live in di wilayah Kuasi Paroki Sungai Lilin para seminaris tinggal bersama keluarga umat yang tersebar di banyak stasi. Kuasi Paroki ini memiliki 23 stasi dengan jarak dan medan pelayanan yang sebagian besar berada di area perkebunan kelapa sawit.  Jarak stasi terdekat dari Sungai Lilin sekitar 40 km dan terjauh berjarak 160 km.

Di tempat live in selain berinteraksi dengan anak-anak, remaja dan orang muda, para seminaris juga mengikuti ritme hidup harian keluarga, seperti menderes karet, memanen kelapa sawit, membuat makanan ringan, dan berkebun.

Romo Titus Jatra Kelana (Palembang, Sumatera Selatan)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here