Ketua KWI: Tanpa Caritas, Gereja Tidak Menarik

218
Para uskup yang hadir di Pertemuas Caritas Indonesia (Karina-KWI) di Batam/Yusti H. Wuarmanuk
5/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.COM – Pertemuan Jaringan Nasional Caritas Indonesia (Karina-KWI) 2023 berlangsung di Beverly Hotel Batam, Senin-Jumat, (22-26/2023). Pertemuan ini dihadiri Caritas Keuskupan, Komisi PSE keuskupan, dan perwakilan Caritas Luar Negeri serta para aktivis kemanusiaan, para mitra dan jaringan Caritas lainnya.

Pertemuan ini dihadiri oleh beberapa uskup termasuk Ketua Konferensi Waligereja Indonesia, Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC.

Dalam sambutan pembukaannya, Mgr. Subianto mengatakan, Gereja perlu melayani kemanusiaan. Perlu mengembangan semangat belarasa yang inklusif, yang mengatasi batas agama, asal-asul, ras, suku, dan budaya.

“Pelayanan utama Caritas Indonesia adalah pelayanan sosial kemanusiaan tanpa membedakan, suku, agama, ras, dan budaya. Terlibat dalam pelayanan adalah sebuah keharusan iman Katolik,” ungkapnya.

Sebutnya lagi, semangat cinta kasih adalah visi keberpihakan Gereja. Hal ini sebagaimana tercermin dalam diri Yesus. Kehadiran-Nya tak lain menegaskan gerak misioner-Nya sebagai pribadi yang penuh kasih (Deus caritas est).

Dalam konteks ini, Uskup Bandung ini menegaskan bahwa tanpa Caritas, Gereja tidak menarik. Caritas hadir bersama semua pihak yang berkehendak baik dalam mencintapakan kesejahteraan umum, mengedepankan belarasa. Caritas harus tampil melayani kemanusiaan, membantu mereka yang baik langsung ataupun tidak yang mengancam martabat hidup manusia, perusahan lingkungan hidup, dan persoalan kemanusiaan lainnya.

“Tanpa Caritas Gereja tidak menarik. Karena visi utama Gereja dan visi kehadiran Kristus di dunia tak lain membantu mereka yang kecil dan tak bedaya. Artinya melakukan tindakan kasih. Jadi tanpa cinta kasih, Gereja tidak akan menemukan makna panggilannya,” kata Mgr. Subianto,

Pertemuan Jaringan Nasional Caritas Indonesia (Karina -KWI) 2023 ini mengusung tema, “Kerja Sama dalam Persaudaraan demi Keutuhan Ciptaan”. Pertemuan ini dihadiri oleh para romo, suster, bruder, bapak/ibu dari Caritas Indonesia, Komisi PSE Keuskupan, dan mitra serta jejaring Caritas lainnya.

Kegiatan ini menghadirkan beberapa pemateri baik dari internal Caritas seperti pengenalan Identitas Caritas; Tema dan Arah Strategis Caritas Indonesia; Caritas Indonesia Memperkuatn Kebersamaan dalam Persaudaraan di Indonesia. Selain itu ada juga beberapa narasumber dari luar seperti dari Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terkait Caritas dan Kebencanaan di Indonesia; serta tema terkait Migran, Pengungsi dan Trafficking di Indonesia oleh Badan Pelindung Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dan Migrant Care.

Yusti H. Wuarmanuk
Laporan dari Batam
 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here