Kardinal Terpilih Bustillo: Hubungan Khusus dengan Paus untuk Umat Setia Ajaccio

134
Kardinal terpilih François-Xavier Bustillo, OFMConv.
Rate this post

HIDUPKATOLK.COM – Di antara 21 orang yang akan diangkat menjadi Kardinal oleh Paus Fransiskus pada 30 September adalah Kardinal yang ditunjuk François-Xavier Bustillo, Uskup Ajaccio di Corsica, yang mengungkapkan keterkejutan dan kesadarannya bahwa tugasnya akan melibatkan kerja sama yang erat dengan Paus dan umat keuskupan Prancisnya.

“Saya sama sekali tidak siap untuk berita ini.”

Kardinal terpilih François Bustillo, Uskup Ajaccio di pulau Corsica, Prancis, terkejut ketika dia menerima berita melalui telepon tentang pengangkatannya sebagai Kardinal, yang diungkapkan Paus Fransiskus pada tengah hari pada Minggu. “Awalnya, saya bahkan mengira seseorang mungkin mempermainkan saya,” katanya.

Kardinal terpilih, seorang Fransiskan Perancis-Spanyol, telah menjadi Uskup Ajaccio selama dua tahun. Setelah menerima telepon untuk memberitahunya tentang pemilihannya baru-baru ini sebagai Kardinal dalam konsistori Paus Fransiskus yang akan datang pada 30 September, dia mengatakan kepada Xavier Sartre dari Vatikan News bahwa dia merasakan tanggung jawab penuh yang sekarang menjadi tanggung jawabnya.

Dia mengakui bahwa, untuk saat ini, dia tidak benar-benar tahu apa arti menjadi Kardinal secara konkret, tetapi dia sudah tahu bahwa tanggung jawab ini identik dengan “kesetiaan dan kedekatan dengan Bapa Suci.”

Kardinal terpilih mencatat bahwa salah satu hal penting yang akan melibatkan seorang Kardinal adalah hubungannya, sebagai Uskup Corsica, “dengan orang-orang tertentu, sebuah keuskupan”.

“Saya harus mencoba membuat hubungan, dengan sangat sederhana dan seimbang, antara Roma dan apa yang diminta Paus dari saya, dan tanggung jawab yang saya miliki saat ini di Corsica, langsung dengan orang-orang Ajaccio dan keuskupannya,” katanya.

Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah seorang uskup dari Ajaccio diangkat menjadi Kardinal. Untuk menjelaskan keputusan Bapa Suci, Fransiskan mengacu pada “kebebasan” Paus.

“Kami tidak memaksa siapa pun; kami tidak melamar menjadi Kardinal,” jelasnya.

Namun, katanya, Bapa Suci terkadang memilih “uskup dari keuskupan kecil” dan, tambahnya, “itu kasus saya”. **

Xavier Sartre/Francesca Merlo (Vatican News)/Frans de Sales

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here