Paus Tandaskan Pilihan untuk Bermigrasi atau Tinggal Adalah Hak Asasi Manusia yang Mendasar

61
Paus Fransiskus menyapa seorang migran muda selama kunjungannya ke Kamp Pengungsi Mytilene pada tahun 2021.
Rate this post

HIDUPKATOLIK.COM – Paus Fransiskus menegaskan kembali pentingnya memiliki kebebasan untuk tinggal atau meninggalkan negara, serta diterima di mana pun seseorang pergi.

Setelah doa Angelus pada tanggal 24 September, Paus Fransiskus memperingati Hari Migran dan Pengungsi Sedunia, menggemakan pesannya tentang pentingnya hak untuk memilih apakah akan bermigrasi atau tinggal di tanah air seseorang.

Tema perayaan tahun ini, “Bebas memilih apakah akan bermigrasi atau tinggal,” menggarisbawahi pentingnya migrasi menjadi pilihan yang bersifat sukarela dan bermartabat, dan bukan suatu keharusan yang mendesak.

Hak asasi manusia yang mendasar

Paus Fransiskus mencatat bahwa “hak untuk bermigrasi, sebuah hak asasi manusia yang mendasar, bagi banyak orang telah menjadi sebuah kewajiban yang didorong oleh keadaan yang mengerikan.”

Paus menekankan bahwa harus ada hak yang sama pentingnya untuk tidak bermigrasi, dan menegaskan hak individu untuk tetap tinggal di rumah mereka, memiliki tanah sambil menikmati kehidupan yang bermartabat dan berkecukupan.

“Lanskap global saat ini dirusak oleh penderitaan, konflik, dan dampak buruk dari krisis iklim, yang memaksa banyak orang meninggalkan rumah mereka dan mencari perlindungan di tempat lain,” kata Paus.

Beliau mengakui kenyataan suram ini dan menyerukan kepada semua individu dan negara untuk bersatu dalam solidaritas dan kasih sayang, berjuang untuk menciptakan komunitas yang tidak hanya siap tetapi juga bersemangat untuk menyambut, mendukung, membimbing, dan mengintegrasikan mereka yang tiba di rumah mereka untuk mencari perlindungan dan penghiburan.

Gema dari Marseille

Bapa Suci mencatat bahwa seruan ini sejalan dengan “Rencontres Méditerranéennes” (Pertemuan Mediterania) yang diadakan di Marseille beberapa waktu lalu. Paus Fransiskus menghadiri sesi penutup pertemuan ini selama perjalanannya ke kota Prancis selatan, pada tanggal 22-23 September.

Selama partisipasinya dalam Rencontres Méditerranéennes, Paus Fransiskus terlibat dalam diskusi dan dialog ekstensif seputar tantangan dan peluang yang ditimbulkan oleh migrasi, khususnya di kawasan Mediterania. “Mediterania secara historis merupakan tempat meleburnya budaya dan peradaban,” tegas Paus Fransiskus dalam konferensi tersebut.

“Di masa-masa yang penuh tantangan ini,” kata Paus Fransiskus dalam kunjungannya, “marilah kita merangkul semangat empati dan persatuan, menyambut mereka yang mencari perlindungan dengan hati dan pikiran terbuka.” **

Francesca Merlo (Vatican News)/Frans de Sales

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here