Paus Berdoa untuk Perdamaian di Israel dan Palestina: Setiap Perang Adalah Kekalahan!

196
Paus Fransiskus
Rate this post

HIDUPKATOLIK.COM – Paus Fransiskus menyerukan agar serangan dihentikan sambil berdoa untuk perdamaian di Israel dan Palestina.

“Tolong hentikan serangan dan senjata tersebut,” mohon Paus Fransiskus, Minggu (8/10), “dan pahami bahwa terorisme dan perang tidak menghasilkan solusi apa pun, tetapi hanya menyebabkan kematian dan penderitaan begitu banyak orang yang tidak bersalah.”

“Perang selalu merupakan kekalahan! Setiap perang adalah kekalahan!” dia bersikeras.

Berbicara setelah Doa Angelus, Minggu, Bapa Suci mengatakan bahwa dia mengikuti “dengan ketakutan dan kesedihan,” berita terbaru dari Israel, “di mana kekerasan telah meletus dengan lebih ganas, menyebabkan ratusan kematian dan cedera.”

Ia menyatakan simpatinya kepada keluarga para korban, dan mengatakan bahwa ia berdoa bagi mereka dan bagi “semua orang yang mengalami teror dan penderitaan selama berjam-jam.” Paus mengajak semua orang untuk berdoa bagi perdamaian di Israel dan Palestina.

Kekerasan di Israel dan Palestina

Kekerasan baru meletus secara tak terduga di Tanah Suci, Sabtu (7/10), ketika militan Hamas Palestina melancarkan serangan mendadak terhadap Israel, menembakkan ratusan roket dan melakukan serangan bersenjata ke Israel.

Israel segera melancarkan serangan udara balasan, dan perdana menteri Israel mengatakan negaranya sedang berperang.

Laporan yang belum dikonfirmasi menunjukkan lebih dari 400 warga Palestina telah terbunuh di Israel selatan dan Jalur Gaza dan puluhan lainnya ditangkap. Sekitar 300 warga Israel dilaporkan terbunuh, dan puluhan lainnya diculik, menurut beberapa sumber Israel.

Patriarkat Latin menyerukan deeskalasi

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Sabtu (7/10), Patriarkat Latin Yerusalem menyesalkan, “Terlalu banyak korban dan tragedi, yang harus dihadapi oleh warga Palestina dan keluarga Israel, akan menciptakan lebih banyak kebencian dan perpecahan, dan akan semakin menghancurkan perspektif stabilitas apa pun.”

Pernyataan tersebut meminta komunitas internasional dan para pemimpin agama “untuk melakukan segala upaya dalam membantu meredakan situasi, memulihkan ketenangan dan berupaya menjamin hak-hak dasar masyarakat di wilayah tersebut.”

Perlunya solusi terhadap konflik tersebut

Patriarkat menekankan pentingnya mempertahankan apa yang disebut “Status Quo” sehubungan dengan semua Tempat Suci di Tanah Suci, khususnya di Yerusalem; dan “kebutuhan mendesak untuk menemukan solusi jangka panjang dan komprehensif terhadap konflik Palestina-Israel di negeri ini.”

Pernyataan Patriarkat tersebut diakhiri dengan doa agar Tuhan “menginspirasi para pemimpin dunia dalam intervensi mereka demi penerapan perdamaian dan kerukunan, sehingga Yerusalem dapat menjadi rumah doa bagi semua orang.” **

Christopher Wells (Vatican News)/Frans de Sales

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here