Keseruan (EKM) II Paroki Santo Mikhael Tanjung Baung: Menempuh Jalan Tanah Licin untuk Tiba di Lokasi Kegiatan

166
Peserta Ekaristi Kaum Muda (EKM) II Paroki Santo Mikhael Tanjung Baung di Stasi Santo Gabriel Kenayan.
Rate this post

HIDUPKATOLIK.COM – “Berapa jam perjalanan dari paroki menuju stasi tempat kegiatan?” tanyaku pada seorang koordinator kegiatan. “Sekitar dua jam,” katanya.

Penulis tak punya gambaran seperti apa perjalanan yang akan ditempuh selama dua jam, tapi perjumpaan dengan orang muda di stasi selalu membahagiakan, maka penulis pun sangat bersemangat.

Kondisi jalan tanah menuju tempat Ekaristi Kaum Muda (EKM) II Paroki Santo Mikhael Tanjung Baung

Siang itu, cuaca di Kota Sintang sangat cerah. Penulis dan seorang OMK menunggu teman pembicara yang datang dari kabupaten lain. Siapa sangka, cuaca di sana hujan deras dan berdampak pada keberangkatan yang molor sekitar dua setengah jam. Saat ia tiba, niat hati ingin sekali berkendara dengan kecepatan tinggi ke lokasi kegiatan, tapi jalan di depan kami sebagian besar jalan tanah dan beberapa titik bahkan licin. Dengan kesabaran tinggi karena sempat pula diguyur hujan dalam perjalanan, penulis, pastor pendamping dan dua rekan lainnya tiba menjelang setengah lima sore.

Misa pembukaan Ekaristi Kaum Muda (EKM) II Paroki Santo Mikhael Tanjung Baung di Stasi Santo Gabriel Kenayan dibuka pukul 18.00 lewat. Misa ini diikuti oleh para peserta dan umat stasi Kenayan dan stasi terdekat. Meski stasi ini tergolong jauh, penulis sangat senang melihat antusias sekitar 130 orang muda yang datang dari 14 stasi.

Penutupan Ekaristi Kaum Muda (EKM) II Paroki Santo Mikhael Tanjung Baung

EKM II kali ini mengangkat tema: “Aku Katolik, Aku Indonesia. Bangga Menjadi Katolik, Bangga Menjadi Indonesia”. Menurut Pastor Marselus Agnesius, Pr tema ini diambil berdasarkan persoalan yang dihadapi banyak orang muda. Hidup dalam kemajemukan dan tantangan yang dihadapi orang muda saat ini terkadang membuat militansi mereka memudar, terutama dalam iman. Dan Pastor Marsel berharap para peserta dapat belajar dari pengalaman dua orang muda yang berbagi kisah mereka.

Sesi materi dimulai cukup malam. Meski sempat ragu para peserta kelelahan, namun sesi tetap harus berjalan. Vincessius ET, seorang pemuda yang berdomisili di Keuskupan Sanggau dan harus menempuh perjalanan lebih kurang empat jam untuk tiba di lokasi kegiatan berbagi tentang “OMK yang Militan”. Ia mengajak OMK untuk belajar dan berproses bersama membangun militansi dalam iman dan bidang mereka masing-masing.

Penulis sendiri mendapatkan kesempatan berbagi mengenai “Belajar dari Teladan Maria melalui Doa Rosario”. Kisah sederhana yang penulis bagikan mau mengajak orang muda agar bangga menjadi Katolik melalui teladan Maria dan Doa Rosario.

EKM II hari pertama ditutup pukul 00.15 WIB. Tampak memang beberapa peserta yang sudah kelelahan tapi tetap bertahan. Meski begitu, ada hal yang menarik dari pengalaman ini. Para orangtua ikut mendengarkan sampai sesi ditutup. Mereka begitu antusias meski duduk di luar gereja. Sebelum kami bubar, seorang panitia berkomentar: “baru EKM kali ini aku mengikuti sesi materi sampai tengah malam.” Penulis tertawa dan menyampaikan pengalaman yang sama. Tak apa … terkadang kita hanya perlu menikmati tiap hal dengan ucapan syukur.

Suasana saat komuni

Keesokan hari, setelah misa Minggu bersama seluruh umat, kami sempat meminta umpan balik dari peserta untuk perbaikan ke depan. Peserta tampak antusias menuliskan komentar di lembaran kertas yang dibagikan. Seminggu kemudian, penulis membaca dengan seksama tiap kalimat yang tertulis. Kalimat-kalimat itu sangat tulus dan apa adanya. Beberapa bercerita mengantuk dan kelaparan saat mendengarkan sesi. Banyak pula yang mengungkapkan rasa sukacita dan semangat yang termotivasi dari materi yang didapatkan.

Terlepas dari semua kekurangan yang ada, terima kasih karena penulis mendapatkan kesempatan untuk berbagi dengan OMK di EKM II Paroki Santo Mikhael Tanjung Baung.

Berharap, semangat “Aku Katolik, Aku Indonesia. Bangga Menjadi Katolik, Bangga Menjadi Indonesia” terus berkobar di dalam diri kita semua.

Angela Januarti dari (EKM) II Paroki Santo Mikhael Tanjung Baung di Stasi Santo Gabriel Kenayan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here