Empat Tahun Ikatan Dosen Katolik Indonesia (IKDKI), Ingin Menjawab Problematika Dosen Katolik

280
Ketua IKDKI, Agustinus Purna Irawan (tengah) memotong tumpeng HUT Ke-4 IKDKI di Kampus Untar, Jakarta, 25/11/2023.
5/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.COM – “Happy Ending” perayaan HUT Ke-4 Ikatan Dosen Katolik Indonesia (IKDKI) di salah satu ruang Kampus Universitas Tarumanagara, Jakarta, Sabtu, 25/11/2023.

Setelah pengumuman sejumlah penghargaan dalam 9 kategori, semua hadirin asik menari-nari “melupakan kampus’ sejenak. Beberapa tarian khas dari Nusa Tenggara menjadi penyemarak suasana akhir pekan yang diwarnai oleh hujan. Tak kenal guru besar, dosen, sejumlah mahasiswa, dan undangan larut dalam hentakan Gemu Famire dkk. Luar biasa semangat kebersamaannya.

Diawali dengan Misa yang dipimpin oleh Ketua Presidum KWI/Uskup Bandung, Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC, acara setengah hari ini diisi juga dengan curhatan. Namun curhatnya bukan curhat biasa. Tak jarang hadirin tertawa ngakak mendengar sambutan pun harapan dan keprihatinan saat dialog singkat.

Tengoklah tatkala Ketua IKDKI, Prof. Agustinus Purna Irawan menyambut hadirin. “Pekerjaan dosen itu berdus-dus tapi gajinya sen-senan,” ujarnya disambut gelak tawa. “Siapa yang urus dosen Katolik juga tidak jelas,” sambungnya sembari menuturkan ‘litani’ problematika yang dihadapi para dosen Katolik baik di Perguruan Tinggi Negeri, pun Perguruan Tinggi Swasta, terutama para dosen di Perguruan Tinggi Swasta ‘kelas’ ruko-ruko’ atau ‘kaki lima’.

Prof Api — sapaan Rektor Untar ini, menyulut api semangat para dosen untuk tak pernah patah semangat. Ia berharap IKDKI dapat menjadi rumah bagi para dosen Katolik untuk saling berbagi dan bekerja sama.

Agustinus Purna Irawan (kiri) bersama Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC

Prof Api sendiri berikhtiar untuk berbuat sesuatu yang bermakna bagi para dosen, terutama anggota IKDKI yang tersebar di seluruh Nusantara.

“Mari kita saling memberdayakan teman,” imbuh umat Paroki Tomang, Jakarta Barat ini.

Hadir sebagai salah salah satu narasumber dalam dialog, Salman Habeahan selaku Direktur Pendidikan Katolik Direktorat Bimas Katolik Kementerian Agama tak ketinggalan untuk ‘curhat’. “Bagaimana dosen bisa mumpuni dan melayani jika para dosen belum sejahtera, terutama dosen-dosen yang bekerja di daerah-daerah yang termasuk kategori Tiga T,” tuturnya.

Prof. Adrianus Meliala dari UI, salah satu narasumber dialog, mendorong para dosen untuk proaktif memberi masukan kepada para uskup terkait dengan isu-isu terkini. Misalnya, kata Adrianus, bagaimana para uskup (Gereja) bicara mengenai LGBT, isu Papua, dan lain-lain. “Kita perlu memberi masukan/jawaban alternatif yang lebih dalam. Ini ruang yang harus kita isi sebagai dosen Katolik,” imbuhnya.

Salman berharap, IKDKI sebagai ‘rumah para dosen Katolik’ dapat menjadi wadah penguatan para anggota IKDKI. “Penguatan ini menjadi prioritas sekaligus kaderisasi,” tambahnya.

Romo Ignatius Swasono, SJ yang ikut membidani lahirnya IKDKI berharap, IKDKI ini terus dikembangkan sebagai salah satu bentuk kerasulan intelektual dengan tetap berpegang pada moralitas. “Sain tanpa moralitas nonsens,” ujarnya.

Sembilan Kategori Penghargaan

Perayaan ini ditandai pula dengan pemberian penghargaan kepada para dosen dalam sembilan ketegori.

Kategori 1: Penerima Hibah Nasional/Internasional kepada Henri Elisa (STIKP Persada Khatulistiwa, Sintang) dan Fransiska Iriani R. Dewi (Untar).

Kategori 2: Paper Terakreditasi di Jurnal Sinta2: Felisitas Yuswanto (STAKat Negeri Pontianak.

Ketegori 3: Paper Terakreditasi di Jurnal Sinta 1: N. Tri Suswanto Saptadi (Unika Atma Jaya Makassar), Antonius Setyawan Sugeng Nur Agung (Unika St. Agustinus Hippo, Pendidikan Bahasa Inggris), Hildagardis Maliyani Elista Nai (Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Panti Rapih Yogyakarta – Prodi Sarjana Gizi), Miharni Tjokosaputro (Untar, Prodi Magister Manajemen).

Kategori 4: Paper Terakreditasi di Scopus Q2: F.X. Sumarja (llmu Hukum Universitas Lampung), Agustinus Rustanda (Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi dan Sekretari Tarakanita, Reimundus Raymond Fatubun (Universitas Cendrawasih Prodi Pendidikan Bahasa Inggris), Johar Samosir (Institute Transportasi dan Logistik Trisakti Jakarta).

Kategori 5: Paper Terakreditasi di Scopus Q1: Monika Widyastuti Surtikandi (Unika Santo Agustinus Hippo), Agustinus (Unika Widya Mandala Surabaya & Fakultas Filsafat).

Kategori 6: Mencapai Lektor Kepala dan Guru Besar: Bernadus Gunawan Sudarsono (Universitas Bung Karno Prodi Sistem Informasi), Y. Johny Natu Prihanto (Universitas Multimedia Nusantara), Antonius Singgih Setiawan (Unika Musi Charitas Prodi Akuntansi), Heri Winoto (Universitas Krida Wacana Prodi Magister Manajemen), M.F. Christiningrum (Institut Bisnis Nusantara Prodi Akuntansi), Joseph N.J. Renwarin (Kelbis Institute Prodi Magister Manajemen), Adolf JN Parhusip (Universitas Pelita Harapan Prodi Teknologi Pangan).

Kategori 7: The Influential Person in IKDKI Wilayah: Paulus Laratmase (IKDKI Papua), Lukas S. Ispandriarno (IKDI Yogyakarta), Sunarso (IKDI Kalimantan), Yulia Pujiastuti (IKDI Sumatera), Yulius Barra Pasolon (IKDI Sulseltrabar).

Kategori 8: Insan IKDI Menduduki Jabatan Publik dan Prestasi Internasional: Dominikus David Biondi Situmorang (Unika Atma Jaya Jakarta Fakultas Pendidikan dan Bahasa Prodi Bimbingan dan Konseling: Menduduki Rangking 1 Sinta Unika Atma Jaya Jakarta; The Most innovational Alumnus Atma Jaya; Rekor MURI; World’s Top2% Scientists versi Stanford Universtity), Julius Ary Mollet (Universitas Cendrawasih da Prodi Ekonomi Pembangunan: Menduduki Jabatan di Lingkungan Uncen, PBB, dan Bank Papua).

Kategori 9: Penghargaan Academic Leader 2023 dari Dikti: Prof Agnes Rampisela (Universitas Hasanuddin: Bidang Penelitian Pertanian), Yuda Taruna (Unika Atma Jaya Jakarta: Penelitian Kesehatan), Agustinus Purna Irawan (Untar: Kepemimpinan)

(fhs)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here