Sr Linda, SSpS: Misionaris yang Mengabdi Hingga Ajal Menjemput

98
5/5 - (1 vote)

Hidupkatolik.com- KELUARGA besar Suster Misi Abdi Roh Kudus (SSpS) Provinsi SSpS Flores Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan umat Katolik Flobamora, dirundung duka. Komunitas Servae Spiritus Sanctus Sisters atau Servants of the Holy Spirit kehilangan Sr Sesilinda Blikololong, SSpS (85).

Sr Linda, SSpS, biarawati kelahiran desa nelayan Lamalera, Lembata, 10 Desember 1938, meninggal dunia di Rumah Sakit Santo Rafael Cancar, Manggarai, Flores, Rabu (3/1) pukul 06.55 WITA. Jenazah kemudian akan diberangkatkan ke Ruteng, kota Kabupaten Manggarai untuk disemayamkan di Kapela Provinsialat SSpS.

“Seumur hidup, Sr Linda sebagai pemimpin saja. Baik magister novis, provinsial kemudian Pemimpin Umum SSpS di Roma, Italia, selama 12 tahun. Selama bertugas sebagai pemimpin umum di Roma, beliau mengunjungi para suster yang bertugas di berbagai komunitas SSpS di seluruh dunia,” ujar Sr Franselin, SSpS, Ketua Yayasan Santo Damian Cancar, Manggarai, Flores, Rabu (3/12).

Menurut Sr Franselin, sekembali menunaikan tugas sebagai pemimpin umum di Roma, Sr Linda kemudian menjadi Provinsial SSpS di Australia dalam beberapa tahun. Sekembali bermisi di Indonesia, Sr Linda masih mengambil beberapa tugas kepemimpinan baik di SSpS Flores Timur maupun SSpS di Flores bagian barat.

“Sebelum menghembuskan nafas terakhir, Sr Linda memerintahkan kami semua berdoa memohon kepada Tuhan agar ia segera jelan (meninggal). Karena itu, kerinduan beliau dan kami semua terjawab. Allah memjemputnya tepat jam 06.55 pagi. Dia menolak hendak dimandikan sebelum akhirnya menutup mata selamanya,” kata Sr Franselin, biarawati yang lima tahun lebih bertugas di Juba, kota negara Sudan Selatan, Afrika.

Sr Franselin menambahkan, setelah dimandikan jenazah kemudian disemayamkan di Kapela Santo Damian Cancar. Setelah Misa pada pukul 12.00 WITA di Kapel St Damian, jenazah akan diberangkatkan ke rumah induk Provinsial SSpS Flores Barat di Leda, Ruteng. Pada sore akan dipersembahkan Misa Requiem pada pukul 18.00 WITA.

“Misa penguburan akan dilakukan pada Kamis, 4 Desember pukul 10.00 WITA,” lanjut biarawati asal Adonara, Flores Timur, kelahiran kampung Kluang, Desa Belabaja (Boto), Lembata.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here