HIDUPKATOLIK.COM – PW St. Dominikus, Imam dan Pendiri Ordo Pengkotbah. Yer 31:31-34; Mzm 51:12-13.14-15.18-19; Mat 16:13-23
KETIKA berada di Kaisarea Filipi, Yesus bertanya kepada para murid perihal pendapat orang tentang diri-Nya. Yesus bertanya terlebih dahulu tentang pendapat orang lain dan bukan pendapat para murid-Nya. Dari berbagai jawaban dapat diketahui bahwa ternyata orangorang Yahudi hanya tahu tentang Yesus tetapi belum mengenal Yesus secara pribadi. Pertanyaan yang sama akhirnya diajukan kepada para murid.
Petrus yang paling cepat menjawab dan menyampaikan apa yang diimaninya berdasarkan pengalamannya bersama dengan Yesus. Yesus bukan sekadar nabi tetapi Yesus adalah Allah. Roh Kudus yang membukakan hati Petrus untuk menjawab demikian. Roh kudus melembutkan hati dan mengokohkan pengalaman rohani hingga tiba pada suatu kesimpulan bahwa Mesias itu sudah datang dan ada bersama-sama manusia. Petrus mengungkapkan iman tentang Yesus sebagai Mesias, Anak Allah yang hidup. Pengakuan Petrus ini benar karena berasal dari Allah. Oleh sebab itu, Yesus menegaskan bahwa di atas dasar pengakuan iman Petrus, gereja akan berdiri. Gereja berdasar kepada Allah dan menjadi alat untuk menyatakan keselamatan dari Allah.
Pengakuan iman adalah sebuah pengakuan yang di dasari oleh pengenalan akan Allah. Pengakuan iman yang benar bersumber dari Allah. Pengenalan kita akan Yesus adalah pengenalan pribadi bukan sekadar kata orang atau menyaksikan perbuatanNya bagi orang lain, tetapi karena kita mengalami sendiri kehadiran-Nya. Yesus menghendaki pengakuan yang bukan sekadar pengetahuan tetapi pengakuan yang lahir karena hubungan pribadi dengan Dia. Sejauh mana pengenalan akan Yesus mempengaruhi hidup kita?
Sr. Grasiana, PRR Doktor Teologi Biblis Pontifi cio Universitas St. Tomas Aquinas Angelicum Roma