HIDUPKATOLIK.COM – Dalam semangat menyambut 50 tahun kehadiran Marriage Encounter (ME) di Indonesia, Komunitas ME Distrik 1 Jakarta menyelenggarakan kegiatan bakti sosial istimewa di Yayasan Sinar Pelangi, Jatibening. Acara ini menjadi perayaan kasih yang menginspirasi, menghadirkan kolaborasi enam komunitas Katolik—BIA-BIR Paroki St. Leo Agung, Komunitas Anak Antiokhia Paroki Maria Bunda Karmel, dan Komunitas SABUK Keuskupan Agung Jakarta (KAJ)—dengan fokus pemberdayaan melalui UMKM dan kepedulian terhadap sesama.
Menurut Pasutri Budi-Wulan selaku panitia acara, kegiatan ini memiliki makna mendalam. “Kami tidak hanya memberikan bantuan, tetapi juga menawarkan pengalaman bermakna bagi semua yang terlibat. Anak-anak di panti asuhan yang dikelola Suster FCJM mendapatkan perhatian khusus, sementara peserta dan tamu undangan diberi kesempatan menjadi orang tua asuh melalui program beasiswa untuk 41 anak dari tingkat SD hingga SMA,” jelasnya.
Suasana penuh sukacita terasa sepanjang acara, mulai dari interaksi hangat antara keluarga-keluarga yang hadir dengan anak-anak panti hingga permainan menghibur yang mempererat keakraban. Para Suster FCJM juga memandu tur keliling panti, memberikan wawasan tentang kehidupan dan pelayanan mereka.
Sementara itu, Pasutri Henry-Ungky, selaku Ketua Panitia Baksos menambahkan, sebagai bagian dari acara, digelar pula bazar murah tanpa biaya sewa untuk mendukung pelaku UMKM lokal. “Tujuan kami adalah berbagi berkat dengan mereka yang membutuhkan,” ujar Henry. Produk-produk UMKM yang ditawarkan berhasil memikat perhatian umat, donatur, dan pengunjung.
Antusiasme Tinggi Umat
Kegiatan ini mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat. Tiket yang dijual seharga Rp 75.000 terjual habis hingga mencapai 3.581 lembar, dengan total donatur dan pengunjung mencapai 2.400 orang. Total donasi yang terkumpul, sebesar Rp 459.865.752, disalurkan sepenuhnya ke Yayasan Sinar Pelangi untuk mendukung pendidikan dan kebutuhan anak-anak panti.
Henry-Ungky mengungkapkan, “Acara ini membuktikan bahwa semangat berbagi masih sangat tinggi di tengah umat. Harapan kami, ini menjadi inspirasi bagi komunitas-komunitas lain untuk terus berkontribusi.”
Perayaan Kasih dan Kolaborasi
Bakti sosial ini merupakan wujud nyata dari nilai-nilai inklusif ME yang selaras dengan Arahan Dasar Pastoral KAJ: Mengasihi, Peduli, Bersaksi. Yayasan Sinar Pelangi, yang menaungi panti asuhan anak, klinik bedah anak berkebutuhan khusus, dan panti werdha, dipilih untuk mencerminkan kepedulian dalam semua tahap kehidupan berkeluarga.
Selama 50 tahun berkarya di Indonesia, ME telah menjadi gerakan penting dalam Gereja Katolik, mendukung komunikasi yang lebih baik dalam keluarga. Didirikan pada 1952 di Barcelona, Spanyol, dan masuk ke Indonesia pada 1975, ME kini hadir di seluruh dunia, dengan lebih dari 36.872 pasangan suami istri Katolik bergabung di Indonesia, imam 1.480 orang, biarawati 1.762 orang, bruder 123 orang dan uskup 31 orang (data per 31 Desember 2024).
Kegiatan ini juga menjadi momentum penting untuk mempererat kolaborasi antar komunitas Katolik dari berbagai paroki di Jakarta, Tangerang, dan Bekasi. Rangkaian acaranya mencakup kegiatan edukatif, hiburan keluarga, pemeriksaan kesehatan, dan sajian kuliner dari UMKM.
Harapan Panitia untuk Umat
Panitia berharap umat semakin tergerak untuk berbagi kasih melalui kegiatan serupa. “Kami mengajak seluruh umat untuk menikmati momen kebersamaan dengan keluarga sambil bermain bersama anak-anak Yayasan Sinar Pelangi, menikmati aneka kuliner, dan menyaksikan pertunjukan seni. Semoga misi pelayanan ini menginspirasi banyak hati untuk semakin peduli pada sesama,” tutup Henry-Ungky.
Dengan semangat kolaborasi dan cinta kasih, Marriage Encounter Distrik 1 Jakarta tidak hanya merayakan 50 tahun keberadaannya di Indonesia, tetapi juga menjadi teladan nyata misi Gereja untuk hadir di tengah masyarakat.