HIDUPKATOLIK.COM – Sejak Kedutaan Besar (Kedubes) Vatikan memberi kesempatan kepada umat Katolik, baik imam, bruder, suster, maupun awam, untuk menyampaikan ucapan dukacita atas berpulangnya Paus Fransiskus, antrean panjang mulai tampak di depan gedung Nunsiatura Apostolik pada Selasa hingga Kamis, 22-24 April 2025.
Setiap hari, selama tiga hari sejak kepergian abadi Paus Fransiskus pada Senin, 21 April 2025, Kedubes Vatikan membuka pintunya sebanyak dua kali, masing-masing pukul 10:00-12:00 WIB dan pukul 14:00-17:00 WIB.
Tak hanya umat Katolik yang rela mengantre lebih dari satu jam di bawah terik matahari di pinggir Jl. Medan Merdeka Timur 18, Gambir, Jakarta Pusat, tapi juga beberapa umat beragama lain, seperti Muslim. Sebagian dari mereka tampak membawa bunga mawar merah dan putih untuk dipersembahkan kepada mendiang pemimpin tertinggi Gereja Katolik di dunia tersebut.
Antrean tampak mulai mengular bahkan sekitar satu jam sebelum pintu gerbang Kedubes Vatikan mulai dibuka. Petugas keamanan pun telah siap siaga menjaga ketertiban.

Namun ada keterlambatan sekitar 30 menit pada Rabu, 23 April 2025. Dari pantauan HIDUPKATOLIK.COM, beberapa mobil korps diplomatik tampak memasuki kompleks Kedubes Vatikan.
Ketika saatnya tiba, petugas keamanan mempersilakan umat Katolik dan umat beragama lain yang telah mengantre sejak pagi untuk memasuki kompleks Kedubes Vatikan. Satu kelompok terdiri atas sekitar sepuluh orang.
Di kompleks Kedubes Vatikan, sejumlah petugas berseragam hitam mengarahkan mereka menuju pintu masuk lobi Kantor Kedubes Vatikan. Sekali lagi, mereka harus mengantre di sana.
Di lobi Kantor Kedubes Vatikan, Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, Mgr. Piero Pioppo, tampak berdiri tak jauh dari sebuah meja dengan tiga buku ucapan dukacita di atasnya. Foto mendiang Paus Fransiskus berbingkai indah terpasang di sebelah kanan Sang Duta Besar, persis di ujung ruangan.
Mgr. Piero Pioppo tak sendiri. Sekretarisnya, Pastor Michael Andrew Pawlowicz, turut menemani. Begitu pun beberapa staf.
Secara bergantian, setiap orang mengisi buku ucapan dukacita. Kemudian Mgr. Piero Pioppo menyalami mereka. Sebelum meninggalkan ruangan, setiap orang mendapat sebuah kartu bergambar Paus Fransiskus.
Katharina Reny Lestari