HIDUPKATOLIK.COM – 2Kor. 1:18-22; Mzm.119:129-130, 131, 132, 133, 135; Mat. 5:13-16
GARAM dan terang adalah dua hal yang akrab dan punya peran besar dalam kehidupan manusia. Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada pendengar-Nya: “Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi” (Mt 5:13-14).
Yesus menggunakan contoh sederhana dan akrab dengan hidup ini hendak menyatakan identitas pengikut-Nya yaitu orang beriman. Garam punya ciri: mengasinkan, memberi rasa sedap, mengawetkan, bahkan menyuburkan seperti pupuk. Sementara terang punya ciri: memantulkan cahaya sehingga terang sekitar, kegelapan terhalau, sekitar menjadi tampak kelihatan.
Penyebutan ‘Garam dan Terang’ itu sungguh gambaran diri yang sangat berarti sekaligus panggilan dan perutusan. Orang beriman diharapkan menjadi pribadi yang dapat memaknai kehidupan bersama ini makin menggembirakan dalam rasa persaudaraan dan melihat hal-hal baik dan positif dalam diri sesama. Kita harus mampu membuat dan menata dunia yang lebih baik dan layak dihuni.
Mari membuat identitas diri kita menjadi jelas dan terang sehingga memberi keteladanan yang baik dan membawa pengaruh bagi sekitar. Untuk sampai ke tujuan ini tentu harus mengisi diri dengan menimbah semangat dari sumbernya yakni dari Tuhan Yesus Kristus.
Pastor Octavianus Situngkir, OFMCap
Pastor Rekan Paroki St. Theresia Air Molek-Keuskupan Padang
