HIDUPKATOLIK.COM – PadaHari Minggu, 7 September 2025, Beato Carlo Acutis dan Pier Giorgio Frassati akan dikanonisasi menjadi Santo oleh Paus Leo XIV di Vatikan.
Siapakah mereka?
Santo Carlo Acutis, “God’s Influencer”, Saint of the Internet.” Ia lahir pada 3 Mei 1991 di London, Inggris. Pada 18 Mei 1991, Carlo Acutis menerima Sakramen Baptis di Church of Our Lady of Dolours. Kemudian pada 8 September 1991, Carlo bersama orang tuanya kembali ke Milan, Italia.
Carlo sangat menyukai komputer sehingga ia membuat situs yang mendokumentasikan keajaiban Ekaristi. Ia dijuluki sebagai “Saint of the Internet”, karena kemampuannya dalam menggabungkan teknologi digital dengan iman. Ia sangat mencintai Ekaristi, ia rajin mengikuti Misa harian dan suka membantu kaum miskin.
Pada 8 Oktober 2006, ia didiagnosa menderita Leukemia Promielositik Akut . Dan pada hari kamis, 12 Oktober 2006, jam 6:45 AM, Carlo meninggal dunia. Dengan semangat yang sangat mendalam pada saat menderita, “Saya menawarkan penderitaanku untuk Paus dan Gereja.”
Ada dua mukjizat yang diakui oleh Gereja yaitu penyembuhan yang dialami oleh seorang anak Brasil dan seorang mahasiswi.
Santo Pier Giogio Frassati lahir pada Sabtu Suci, 6 April 1901 di Turin, Italia. Terlahir dari keluarga kalangan atas yang kaya dan berpengaruh. Ayahnya seorang pendiri sebuah surat kabar “La Stampa” dan ibunya seorang pelukis.
Sejak muda ia aktif di Sodality Maria dan Apostleship of Prayer, ia adalah seorang pendaki yang sangat bersemangat dan merupakan anggota Ordo Ketiga Dominikan yang mendapat ijin untuk menerima Komuni setiap hari, karena kala itu hal ini jarang dilakukan.
Ia hidup dalam kesederhanaan dan sering meluangkan waktunya untuk berbagi kepada orang miskin. Pada usia 17 tahun, ia bergabung di Saint Vincent de Paul Society dan Catholic Action untuk membantu kaum miskin, tuna wisma dan orang sakit.
Pada Foto pendakiannya yang terakhir, ia menulis, “Verso L’Alto”, yang berarti “menuju ketinggian”. Moto ini membawa Frassati berjuang untuk mencapai puncak kehidupan abadi bersama Kristus.
Frassati meninggal dunia pada 4 Juli 1925, diusia 24 tahun, karena penyakit polio. Ia di beatifikasi oleh Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1990, yang menyebutnya sebagai “Manusia Delapan Sabda Bahagia”, menggambarkan perjuangannya, “yang sepenuhnya tenggelam dalam misteri Tuhan dan sepenuhnya mengabdikan diri untuk pelayanan yang terus menerus kepada sesama.” Ia diakui secara resmi sebagai pelindung mahasiswa, kaum muda Katolik dan pendaki gunung.
Santo Carlo Acutis dan Santo Pier Giorgio Frassati menjadi Santo Pelindung Kaum Muda dan Kaum Milenial.
Eviantine Evi Susanto (Kontributor)






