web page hit counter
Jumat, 5 Desember 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Jembatan Pengharapan di Tahun Yubileum

1/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.COM – Mengisi Tahun Yubileum di Keuskupan Agung Semarang (KAS) antara lain dilakukan dengan berziarah ke tempat-tempat yang ditetapkan dan berdoa di Porta Sancta gereja Katedral atau co-katedral. Umat juga merayakan Ekaristi serta menerima anugerah Berkat Kepausan untuk memperoleh indulgensi penuh.dari Uskup setelah melakukan pengakuan dosa. Hal ini dilakukan umat paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung, Yogyakarta.

Dalam derasnya hujan sejak siang hari (19/11/25) ribuan umat terus memadati kompleks gereja sejak siang untuk mengaku dosa dan mengikuti Ekaristi. Tercatat sekitar tiga ribu orang memenuhi gereja dan kompleks sekitarnya untuk mengikuti perayaan Ekaristi yang dipimpin Mgr. Robertus Rubiyatmoko, Uskup Agung KAS. Uskup didampingi oleh Vikep Kevikepan Yogyakarta Timur, Pastor Andrianus Maradiyo dan Pastor Paroki Pringwulung, Pastor Bernardus Irawan Heryuwono. Turut menghadiri Ekaristi konselebrasi itu adalah para imam yang bertugas melayani umat di Kevikepan Yogyakarta Timur.

Luce dan teman-temannya memeriahkan perarakan selesai Ekaristi Berkat Indulgensi. (HIDUP/Naning)

Jembatan Pengharapan

Sebelum perayaan Ekaristi dimulai Uskup Agung Semarang, Mgr. Rubiyatmoko didampingi kedua konselebran memberkati dan meresmikan Jembatan Pengharapan yang dibangun di sisi timur gedung gereja. Peresmian ditandai dengan mendoakan dan memberkatinya, lalu menggunting buntal bunga dan menandatangani prasasti.

Baca Juga:  Kongregasi FCh Rayakan 34 Tahun Kemandirian dan Hidup Membiara di Palembang
Tampak depan jembatan pengharapan, (HIDUP/Naning)

Jembatan ini menghubungkan halaman luar dengan ruas jalan memasuki gereja dari halaman parkir. Hal ini melambangkan bahwa umat yang melintasi jembatan tersebut akan membawa segenap pengharapannya untuk mendapatkan keselamatan melalui perjumpaan dengan Tuhan dalam Ekaristi.

Perayaan Ekaristi ini juga mengajak umat bersyukur karena sebagai peziarah pengharapan bisa mendapatkan berkat indulgensi dari Uskup KAS. Indulgensi itu membebaskah atas hukuman dosa yang telah dibuat dan diakukan. “Kita bersyukur menerima berkesempatan ikut merasakan Tahun Yubelium tahun ini. Tahun yang menyatakan kasih kerahiman dan belas kasih Allah kepada kita yang memberikan sukacita, atau disebut Tahun Rahmat Tuhan,” kata Pastor Maradiyo saat memberikan pengantar.

Umat di dalam Gereja. (HIDUP/Naning)

Dorongan hati umat untuk menjalankan ritual Tahun Yubileum dengan berziarah di banyak tempat dan berdoa, merupakan gerakan luar biasa umat di KAS. Hal ini menunjukkan kasih kerahiman Tuhan yang mengalir luar biasa sungguh ditanggapi dan menjadi anugerah dalam kehidupan umat-Nya. Kita berharap rahmat pengampunan yang dimohonkan khusus dan diberikan Gereja kepada kita sekalian. Perjalanan iman kita adalah perjalanan org yg mengharapkan bersatu dg Allah

Baca Juga:  Paus Leo Berziarah ke Makam Santo Asal Libanon: Charbel Makhlouf

Pembebasan dan Belas Kasih yang Diteruskan

Tahun Rahmat Tuhan membebaskan manusia dari segala hal yang membelenggu sehingga manusia tidak lagi mengalami kesesakan. Tahun yang datang tiap 50 tahun sekali ini mengundang umat Katolik bergerak menanggapi dan menerima kasih setia Allah. Gereja juga memaknai Yubileum secara baru yaitu bebas dari kuasa dosa yang dilakukan, maka dibarengi dengan anugrah istimewa yaitu indulgensi agar kita mengalami sukacita sejati. Kita diharap makin dekat, akrab, menyatu dengan kristus yang ditempuh dengan banyak cara. Untuk itu, umat harus membangun pertobatan sejati, maka yang diharapkan adalah menerima sakramen tobat. Karena itu, sebelum Ekaristi juga dibuka kesempatan mengaku dosa sejak pukul 15.00 dan minat umat sangat baik.

Sebagian umat yang mengikuti misa. (HIDUP/Naning)

Pengakuan dosa juga dilakukan di gereja ini tiap minggu ke-3 dan diikuti sekitar seribu orang. Dengan meninggalkan hal-hal yang tidak benar, menerima Tubuh dan Darah Kristus maka kita akan menikmati pembebasan sejati. Pembebasan dan belas kasih Allah harus dibagikan kepada orang lain dengan menjadi terang dan membawa damai bagi sesama. Kita juga diminta melakukan tindakan amal dalam kehidupan sehari-hari. Perjuangan berbagi cahaya, menginspirasi tidak boleh berhenti. Ini harus diteruskan sampai kelak menjadi berkat bagi lebih banyak orang seperti tujuan membangun Jembatan Pengharapan ini.

Baca Juga:  Pesan Paus Leo kepada Kaum Muda di Libanon: Masih Ada Waktu untuk Bermimpi, Merencanakan, dan Berbuat Baik
Mgr. Robertus Rubiyatmoko (kedua dari kanan) dana para imam. (HIDUP/Naning)

Veronika Murwaningsih (Kontributor, Yogyakarta)

 

 

Foto yang digunakan:

 

Sebagian umat yang memenuhi kompleks gereja

 

Doa pemberkatan jembatan pengharapan oleh Uskup KAS

 

Tampak depan Jembatan Pengharapan dan persiapan pengguntingan buntal rangkaian bunga.

 

Pemotongan buntal tanda peresmian Jembatan Pengharapan oleh Uskup KAS.

 

Penandatanganan prasasti peresmian Jembatan Pengharapan oleh Uskup KAS

 

Prasasti Peresmian Jembatan Pengharapan

 

Uskup KAS Bersama Vikep Yogyakarta Timur dan para imam konselebran.

 

Ikon Yubileum, Luce dkk iku memeriahkan suasana.

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles