HIDUPKATOLIK.COM — USKUP Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo merayakan ulang tahunnya yang ke-75 dalam sebuah Misa Syukur dan peluncuran buku berjudul “75 Tahun Kardinal Suharyo: Litani Sahaja”, yang digelar oleh Yayasan Atma Jaya (YAJ) di Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Kampus Semanggi, Jakarta Selatan, pada Jumat (11/7/2025).

Dok. Bernadeth Amorita Manulyu
Acara yang berlangsung di Ballroom Gedung Yustinus lantai 15 ini dihadiri sekitar 500 tamu undangan, terdiri dari komunitas Atma Jaya, perwakilan sekolah mitra, donatur, perwakilan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), serta sejumlah tokoh gereja. Para hadirin tampak mengenakan pakaian formal, seperti batik dan kebaya.
Misa Syukur dipimpin langsung oleh Kardinal Suharyo sebagai selebran utama, didampingi oleh Pastor Bernardus Hardijantan Dermawan; Pastor Thomas Ulun Ismoyo; Pastor Stevanus Harry Yudanto; dan Pastor Yoseph Pedhu, CP. Dalam sesi homili, Pastor Ulun mengajak umat meneladani ketenangan hidup Santo Benediktus dan Kardinal Suharyo, seraya menekankan pentingnya ketenangan dalam mengambil keputusan yang dipimpin oleh Roh Kudus.

Dok. Bernadeth Amorita Manulyu
Usai Misa Syukur, dilanjutkan peluncuran buku “Litani Sahaja”, sebuah buku foto reflektif tentang perjalanan hidup Kardinal Suharyo. Buku ini disusun sebagai hadiah ulang tahun oleh Yayasan Atma Jaya dan diproyeksikan sebagai bacaan ringan namun sarat makna, berbeda dari buku teks konvensional.
Bincang peluncuran buku menghadirkan tiga narasumber, yaitu Sekretaris Keuskupan Agung Jakarta (KAJ), Pastor Adi Prasojo; Penyusun buku, F.X Laksana Agung Saputra yang akrab disapa Mas Timbul; dan Anggota Pembina YAJ, Agung Adiprasetyo. Mas Timbul menyampaikan bahwa pemilihan judul “Litani Sahaja” mencerminkan sosok Kardinal yang sederhana dan rendah hati.

Dok. Bernadeth Amorita Manulyu
“Buku ini sudah disiapkan sejak dua tahun lalu, dan kami menerima konfirmasi dari berbagai kalangan—baik internal maupun eksternal gereja—bahwa nilai-nilai kesederhanaan, belas kasih, dan kepedulian adalah ciri khas Kardinal Suharyo,” paparnya.
Dalam sambutannya, Kardinal Suharyo menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat, serta membagikan tiga pokok refleksi hidupnya: hidup sebagai anugerah yang harus dibagikan, panggilan hidup sebagai wujud ketaatan pada rencana Tuhan, dan perutusan yang harus dijalani dengan mutu dan profesionalisme.
Kardinal Suharyo juga mengumumkan bahwa ia telah menyerahkan surat pengunduran diri sebagai Uskup Agung Jakarta kepada Paus Fransiskus, sesuai ketentuan Gereja Katolik yang menetapkan batas usia 75 tahun untuk para uskup.
“Saya siap melanjutkan tugas sampai ada keputusan resmi dari Bapa Suci. Apa pun keputusannya, saya yakin itu untuk kebaikan Gereja,” ujar Kardinal Suharyo penuh harapan.
Bernadeth Amorita Manulyu






